Mengapa Tanggal 10 November Diperingati sebagai Hari Pahlawan? Simak Penjelasannya

4 November 2021, 13:20 WIB
Alasan 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. /Instagram.com/@kemensosri

PR DEPOK - Setiap tanggal 10 November Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Pahlawan.

Peringatan Hari Pahlawan tahun ini jatuh pada Rabu, 10 November 2021.

Momentum Hari Pahlawan didasarkan pada Keputusan Presiden Nomor 316 tahun tahun 1959 tentang Hari Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.

Keputusan ini disahkan oleh Presiden Soekarno pada 16 Desember 1959.

Baca Juga: Syifa Hadju dan Devano Ungkap Pengalaman Saat Main Bareng di Film 'Teluk Alaska'

Lalu, mengapa tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan?

Dipilihnya 10 November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut di tahun 1945 terjadi pertempuran besar di Surabaya antara pasukan Indonesia dan pasukan Inggris.

Dilansir dari Kemensos.go.id Pertempuran 10 November adalah perang pertama Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Pertempuran ini juga merupakan perang terbesar dan terberat dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia.

Baca Juga: Info Gempa Magnitudo 5,9 Guncang Maluku Tengah, BMKG Sebut Tidak Berpotensi Tsunami

Keaadaan berangsur-angsur mereda setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris yang ditandatangani pada 29 Oktober 1945.

Namun, tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya.

Bentrokan-bentrokan tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby (Pimpinan Tentara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945.

Kematian Jendral Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia.

Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Arema FC vs Persebaya: Duel Klasik yang Dinantikan Bonekmania dan Aremania

Inggris lalu membuat keputusan pengganti Mallaby yaitu Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh. Kemudian keluar Ultimatum 10 November 1945.

Ultimatum ini meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA serta ancaman akan menggempur kota Surabaya dari darat, laut, dan udara apabila orang orang Indonesia tidak mematuhi perintah Inggris.

Pihak Inggris juga mengeluarkan instruksi yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan
para pemuda di Surabaya harus datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.

Baca Juga: Soroti Bisnis PCR yang Dapat Bangkrutkan Negara, Mulyanto: Presiden Jangan Omdo, Tindak Tegas!

Namun, ultimatum itu tidak dipatuhi oleh rakyat Surabaya, sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada 10 November 1945, selama tiga minggu lamanya.

Pertempuran tersebut mengakibatkan sekitar 20.000 rakyat Surabaya menjadi korban, yang sebagian besar adalah penduduk sipil.

Selain itu diperkirakan 150.000 orang terpaksa meninggalkan kota Surabaya dan sekitar 1600 orang prajurit Inggris tewas, hilang dan luka-luka serta puluhan alat perang rusak dan hancur.

Karena banyak pejuang yang gugur dan rakyat menjadi korban ketika itu serta semangat membara yang ditunjukkan rakyat Surabaya, membuat pasukan Inggris menyerah dan kota Surabaya kemudian dikenang sebagai kota pahlawan.

Baca Juga: Kekuatan Nuklir China Semakin Kuat, AS Kian Waspada terhadap Militer Tiongkok

Maka dari itu, tanggal 10 November diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

Hal tersebut diperingati sebagai bentuk penghargaan atas pengorbanan dan jasa para pejuang dan pahlawan.

Inilah beberapa Pahlawan Nasional yang turut andil dalam Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, di antaranya adalah KH. Hasyim Asj’ari, Gubernur Surjo, Bung Tomo dan Moestopo.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Kemensos

Tags

Terkini

Terpopuler