Belajar di Rumah Selama Pandemi Rentan Memicu Stres, Berikut Upaya Penuhi Kebutuhan Psikologis Anak

- 29 September 2020, 10:02 WIB
Ilustrasi belajar di rumah.
Ilustrasi belajar di rumah. /Pixabay

PR DEPOK - Kelompok usia anak-anak hingga remaja diketahui memiliki risiko tinggi terhadap gangguan psikologis sebagai dampak pandemi Covid-19.

Informasi tersebut disampaikan oleh dokter spesialis kesehatan jiwa, dr. Predito Prihantoro, SpKJ, yang mengatakan bahwa terdapat perubahan pola interaksi sosial antar individu.

 “Gangguan psikologi sangatlah rentan terjadi pada anak usia dini yang duduk di bangku sekolah dasar atau taman kanak-kanak,” ujar dr. Predito seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Gangguan psikologi yang mungkin terjadi pada anak mencakup perubahan perilaku seperti stres, cemas, dan masalah tidur.

Baca Juga: 5 Kelompok Prioritas Penerima Vaksin Covid-19, Pemerintah Targetkan Distribusi Awal Tahun 2021

Oleh karena itu, Predito menyarankan agar kebutuhan psikologis anak harus tetap terpenuhi di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Bisa terjadi karena, anak tidak lagi berinteraksi dengan teman sejawatnya, sekolah diliburkan sehingga kebebasan berkomunikasi dan bermain sangat kurang,” tuturnya.

Di masa pandemi seperti ini, Predito mengatakan peran serta kreativitas orang tua sangat diperlukan dalam berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak.

Tindakan tersebut harus diterapkan sebagai upaya agar tumbuh kembang dari segi psikologis dapat tetap terpantau dengan baik.

“Di sinilah tantangan terberat dialami oleh orang tua yang mana menggantikan posisi (peran) guru, yang mana tetap harus memberikan hak-hak asuh anak pada proses pertumbuhannya,” ujar Predito.

Baca Juga: Update Perubahan Harga Emas di Pegadaian Selasa 29 September 2020

Berdasarkan pemaparannya, berikut upaya yang dapat dilakukan orang tua agar kebutuhan psikologis anak tetap terpenuhi selama pandemi.

Meningkatkan kesabaran orang tua, yang saat ini berperan ganda untuk menjadi guru anak-anaknya di rumah.

Orang tua dianjurkan untuk lebih sering berinteraksi dengan sang anak.

Tidak membandingkan satu anak dengan anak lain, supaya perkembangan psikologis dan kepercayaan diri anak tetap terjaga.

Memberikan kesempatan anak untuk tetap bermain, menyesuaikan jadwal belajar dan bermain seperti saat anak berada di sekolah.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

“Selain itu, disarankan untuk orang tua tetap berkonsultasi dengan dokter ahli di bidang psikologi dan sejenisnya, untuk mengetahui sejauh mana pertumbuhan fisik dan psikologis di fasilitas kesehatan yang ada,” tutur dokter spesialis tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x