Seorang Ibu Gunakan Virtual Reality demi Bertemu Anaknya yang Sudah Meninggal

13 Februari 2020, 21:42 WIB
Nayeon mencoba memeluk anaknya yang sudah meninggal lewat Virtual Reality /Mirror

PIKIRAN RAKYAT - Seorang ibu mencoba 'bersatu kembali' dengan sang putri yang sudah meninggal menggunakan teknologi Virutal Reality (VR).

Ibu adalah orang yang paling berjasa dalam sebuah peradaban. Seorang ibu yang melahirkan putra putri penerus peradaban akan selalu dikenang oleh anak-anaknya.

Kecintaan seorang ibu juga jangan diragukan lagi, ada pribahasa yang mengatakan 'kasih ibu sepanjang masa' hal ini bisa terbukti dengan berbagai kejadian dari seluruh dunia yang menunjukkan bahwa seorang ibu akan selalu menyanyangi anaknya walau dalam keadaan apapun.

Baca Juga: Maskapai Garuda Indonesia Ambil Langkah Disinseksi Armada Guna Antisipasi COVID-19

Dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Kamis, 13 Februari 2020 kejadian yang mengarukan terjadi di Korea Selatan, di mana seorang ibu menggunakan teknologi Virtual Reality (VR) untuk bisa bertemu kembali dengan putrinya yang sudah meninggal.

Berawal dari sebuah game ke pelatihan militer, virtual reality kini telah digunakan dalam berbagai cara yang inovatif dalam beberapa tahun terakhir.

Belum lama ini, teknologi virtual reality tersebut digunakan untuk mempertemukan kembali seorang ibu yang berduka dengan putrinya yang sudah meninggal empat tahun yang lalu.

Baca Juga: Dinkes Berikan Konfirmasi Bahwa WN Tiongkok Tak Terpapar Virus Corona Saat di Bali

Jang Ji-sung menggunakan teknologi itu di acara TV Korea 'Meeting You', dan mampu membuat sang ibu yang bisa melihat dan menyetuh versi virtual putrinya yang meninggal pada tahun 2016.

Selama interaksi terjadi, ibu dan anak perempuannya tersebut dapat bermain, saling bersentuha, dan bahkan saling berbicara.

Dalam sebuah cuplikan video pertemuan tersebut, sang ibu seakan menumpahkan rasa rindunya dalam dunia virtual tersebut.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sindir DPR Soal Jawa Barat yang Alami Ketidakadilan Anggaran

"Ya ampun, aku begitu merindukanmu," katanya sambil membelai replika virtual putrinya tersebut.

Lalu anak perempuan tersebut menjawab, "Aku sangat merindukanmu ibu." ujar replika virtual tersebut.

Di akhir pembicaraan, Nayeon kemudian berbaring untuk tidur, lalu ibunya mengucapkan selamat tinggal pada anaknya itu.

Baca Juga: Seorang Turis Asal Tiongkok yang Sempat Berlibur di Bali Positif Virus Corona

Jang berharap pertemuan itu akan membantu orang lain yang kehilangan anggota keluarga bisabertemu walapun sudah berbeda dunia.

Sang ibu pun menulis dalam sebuah blog pribadinya perihal pertemuan virtual singkatnya bersama putrinya tersebut.

"Tiga tahun kemudian, saya sekarang berpikir harus mencintainya lebih dari merindukannya. Saya selalu merasa sedih dan berharap agar bisa cepat bertemu dengannya suatu hari nanti. Saya berharap banyak orang yang mengingat Nayeon setelah menonton acara tersebut," tulis ibu Nayeon dalam blognya.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini, Kamis 13 Februari 2020

Namun, para ahli mengatakan tentang keprihatinannya terhadap penggunaan teknologi di masa depan.

Ahli Etika di Universitas Sussex Dr. Blay Whitby mengatakan pendapatnya.

"Kami hanya tidak tahu efek psikologis dari 'dipertemukan kembali' dengan seseorang memakai cara seperti ini," ucapnya.

Baca Juga: Yudian Wahyudi Singgung Soal Agama dan Pancasila, GP Ansor: Ada Tiga Masalah Besar

"Banyak psikiater akan menanggap itu berpotensi tidak sehat, masalahnya adalah bahwa dalam mencari keuntungan dalam bisnis, orang akan dieksploitasi," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Mirror

Tags

Terkini

Terpopuler