Mengenal Big Data Indonesia Manerep Pasaribu

28 Februari 2023, 14:17 WIB
Ilustrasi - /Pixabay/geralt


PR DEPOK -
Di masa lalu, beberapa komoditas yang sering diperebutkan di antara bangsa-bangsa adalah emas, logam, rempah-rempah, hingga minyak. Bahkan, dulu sering terjadi penjajahan dan persaingan antarbangsa untuk memperebutkannya. Tetapi, saat ini telah hadir komoditas baru yang juga tidak kalah penting, yaitu Big Data. Maka dari itu, tidak heran jika sekarang Big Data sangat dibutuhkan oleh negara, korporasi, dan para pebisnis.

Seiring dengan perkembangan teknologi, istilah Big Data Indonesia akan semakin sering terdengar. Saat ini, kita hidup di era digital dan tidak lepas dengan peran penting dari Big Data. Big Data bersumber dari smartphone, algoritma, cloud computing, media sosial, dan lain-lain. Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan penggunaan berbagai platform, seperti Instagram, Facebook, Google, WhatsApp, Microsoft, Twitter, dan sebagainya.

Tanpa disadari, kita telah berkaitan erat dengan pemakaian Big Data dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Contohnya, dengan mengakses berbagai aplikasi yang terdapat di gadget, kita bisa membagikan dan menerima informasi yang melimpah dalam bentuk lokasi, foto, audio, teks, maupun video.

Baca Juga: Teja Paku Alam Blunder, Pelatih Kiper Persib Minta Bobotoh Selalu Ada untuk Dukung Tim

Namun, tidak hanya mempengaruhi kita secara perorangan saja, Big Data juga telah memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja bisnis, universitas, dan perusahaan. Karena industri digital semakin berkembang, maka semakin mudah pula bagi mereka untuk mengumpulkan data. Dengan adanya Big Data, mereka menjadi lebih cepat dan mudah memperoleh informasi dan membuat keputusan yang akurat.

Eksistensi Big Data juga sudah banyak digunakan dalam berbagai sektor, termasuk dalam sektor kesehatan, perbankan, asuransi, pendidikan, penerbangan, retail, dan sebagainya. Jadi, tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian besar aktivitas kita telah dipengaruhi oleh Big Data secara signifikan.

Lantas, apa yang dimaksud dengan Big Data, apa saja manfaatnya, dan bagaimana contoh penerapannya? Simak artikel berikut ini untuk mendapat informasi lebih lanjut tentang Big Data Indonesia.

Mengenal Big Data Indonesia

Big Data merupakan komoditas baru yang berhubungan dengan pengolahan, penyimpanan, dan penganalisisan data yang variatif. Data tersebut jumlahnya sangat besar dan akan terus bertambah dengan cepat dalam jangka waktu yang singkat. Konsep ini ditemukan sekitar tahun 2000 oleh Doug Laney, seorang analis industri.

Apabila dibandingkan dengan MySQL, Big Data Indonesia dapat dikatakan memiliki kapasitas yang lebih baik dan unggul. Fungsi utama dari Big Data yaitu mengolah data dan menggunakannya sebagai referensi untuk mengambil keputusan yang tepat. Mengingat pentingnya Big Data di zaman modern ini, maka mempelajari Big Data merupakan kewajiban bagi perusahaan.

Manfaat Big Data

Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan Big Data, antara lain:

- Data yang dihasilkan lebih banyak, lengkap, dan bervariasi. Dengan Big Data, para pebisnis dapat memahami para pelanggan mereka dengan lebih baik. Sehingga, mereka dapat menyediakan produk maupun jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para pelanggan.

- Data yang masuk dapat dipakai untuk menyusun strategi dan kebijakan yang tepat untuk menaikkan omset perusahaan. Contohnya, perusahaan bisa menggunakan data dari media sosial untuk mengamati perilaku para konsumen. Data ini dapat digunakan untuk mengembangkan kinerja perusahaan untuk sekarang dan di masa depan.

- Data yang diperoleh juga dapat digunakan dalam banyak bidang, meliputi perbankan, bisnis, dan lain-lain. Data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan utama dalam mengambil, memantau, dan mengevaluasi suatu keputusan.

- Big Data juga memungkinkan kita untuk menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efektif dan efisien. Sehingga, kita bisa lebih menghemat waktu dan biaya.

Contoh Penerapan Big Data

Big Data bersifat dinamis sehingga selalu berkembang dan tidak pernah berhenti bergerak. Data-data ini dapat digunakan dalam berbagai jenis industri. Mulai dari retail, telekomunikasi, kesehatan, marketing, hingga asuransi. Beberapa contoh penerapan Big Data, antara lain:

Penerbangan

Berdasarkan buku Big Data & Strategic Entrepreneurship karya Manerep Pasaribu, salah satu contoh penerapan Big Data adalah General Electric (GE). Misalnya, dengan turbin buatan GE, mesin pesawat terbang selalu diawasi pengoperasiannya sehingga dapat memberikan data secara akurat dan real time. Kemudian, data tersebut akan dipakai untuk menjadwalkan waktu yang tepat untuk melakukan perawatan terhadap mesin pesawat terbang secara berkala.

Kesehatan

Dalam dunia kesehatan, Big Data juga dapat memberikan pengaruh yang positif. Big Data membantu para peneliti untuk memperkirakan kapan terjadinya pandemi, memahami efektivitas obat serta efek sampingnya, dan masih banyak lagi. Dengan demikian, kemampuan dokter untuk menentukan perawatan yang tepat bagi pasien dan kemampuan pasien dalam mengawasi perawatan mereka sendiri pun akan semakin meningkat.

Olahraga

Seperti bidang lainnya, Big Data juga dapat dimanfaatkan dalam dunia olahraga, seperti sepak bola. Big Data digunakan untuk merancang strategi, mencegah terjadinya cedera, transfer pemain, dan sebagainya.

Kuliner

Selain bidang olahraga, Big Data juga diperlukan di bidang kuliner. Big Data juga dibutuhkan oleh para pengusaha restoran untuk mengamati jenis makanan atau minuman yang sedang disukai oleh masyarakat. Dengan begitu, mereka dapat menjual menu makanan dan minuman yang sesuai dengan selera masyarakat.

Periklanan

Perusahaan besar seperti Google bisa memakai Big Data untuk mengetahui usia, jenis kelamin, dan minat kita meskipun kita tidak pernah memberitahukannya kepada mereka secara langsung. Google dapat menampilkan banyak iklan yang berkaitan dengan minat kita.

Perbankan

Banyak perusahaan di bidang perbankan yang menggunakan Big Data untuk memberikan layanan dan produk yang bervariasi. Biasanya, data yang diperoleh perusahaan perbankan berasal dari transaksi yang dilakukan oleh nasabah, baik secara offline maupun online.

Data tersebut digunakan oleh perusahaan perbankan untuk meningkatkan kualitas layanan dan produk yang mereka tawarkan kepada nasabah. Dengan begitu, nasabah akan menjadi loyal dan semakin terbantu.

Retail

Saat ini sudah banyak perusahaan retail yang berupaya mendapatkan Big Data dari transaksi offline, layanan membership, website, dan aplikasi online. Dengan berbagai data ini, perusahaan retail dapat membuat promosi yang sesuai dengan minat para konsumen. Selain itu, mereka juga lebih mudah untuk menentukan produk yang perlu ditambahkan.

Dari berbagai contoh ini, maka dapat disimpulkan bahwa semua perusahaan memerlukan Big Data untuk dapat terus bertahan. Sebagian besar data akan dipakai untuk membuat dan menjalankan strategi dan kebijakan pemasaran perusahaan. Hasilnya, perusahaan dapat menawarkan layanan dan produk yang inovatif dan bermutu bagi para pelanggannya.

Big Data yang mencakup media sosial, cloud computing, smartphone, dan internet of things memiliki peranan yang penting dalam berbagai segi kehidupan terutama pengambilan keputusan di dalam bisnis, organisasi, dan institusi pendidikan.

Keputusan yang diambil berdasarkan data biasanya bersifat lebih akurat. Jadi, keputusan tidak lagi diambil hanya berdasarkan pengalaman atau intuisi saja, melainkan juga diambil berdasarkan data. Oleh karena itu, generasi sekarang perlu memahami penggunaan Big Data Indonesia dalam aktivitas sehari-hari dan pekerjaan mereka.***

Editor: Tim PRMN

Terkini

Terpopuler