Threads Milik Mark Zuckerberg Dituntut Twitter, Elon Musk Ketar-ketir?

7 Juli 2023, 15:02 WIB
Aplikasi Threads buatan CEO Meta, Mark Zuckerberg ramai diunduh, hingga disebut akan dituntut oleh Twitter.* /Reuters/Dado Ruvic/

PR DEPOK - Sejak kemunculan perdananya pada Kamis, 6 Juli 2023, aplikasi Threads buatan CEO Meta, Mark Zuckerberg ramai diunduh oleh pengguna dari semua kalangan.

Pengguna media sosial semakin meramaikan popularitas Threads. Bahkan, dalam waktu 24 jam sejak peluncurannya, Threads telah mencapai 30 juta pengguna. Jumlah ini sekitar 15 persen dari basis pengguna aktif harian Twitter.

Para penggiat media sosial dapat membuat postingan atau unggahan teks hingga 500 karakter, dan juga dapat memposting foto dan video hingga lima menit melalui Threads, kemudian dibagikan sebagai tautan di platform lain.

Meta mendorong Threads seluas mungkin, dimana aplikasi terbaru ini sekarang telah aktif di 100 negara.

Baca Juga: Rating Tinggi 5 Tempat Nongkrong Sambil Ngopi di Banjarnegara Lengkap dengan Menu yang Disediakan

Namun, hal ini membuat gerah pihak Twitter. Seorang pengacara mengancam akan menuntut Meta atas aplikasi Threads.

Media melaporkan bahwa ia menuduh Threads menyalahgunakan rahasia dagang dan kekayaan intelektual lainnya milik Twitter untuk menciptakan aplikasi saingan Twitter milik Elon Musk ini.

Dikutip Pikiran-Rakyat.Depok.com dari Forbes, dalam sebuah surat yang diterbitkan pada hari Kamis oleh Semafor, pengacara Twitter, Alex Spiro menuduh CEO Meta, Mark Zuckerberg dan perusahaannya mempekerjakan beberapa mantan pegawai Twitter dengan tujuan untuk menggunakan informasi orang dalam untuk mengembangkan aplikasi.

Spiro mengatakan banyak mantan karyawan yang dipekerjakan Meta memiliki akses ke rahasia dagang Twitter dan telah menyimpan dokumen serta perangkat elektronik Twitter dengan tidak benar.

Baca Juga: Ini Penyebab BLT BPNT Juli 2023 Sebesar Rp400.000 Gagal Cair ke Rekening

Surat itu menuntut Meta untuk segera berhenti menggunakan rahasia dagang Twitter apa pun, dan mengatakan bahwa Meta secara tegas dilarang untuk mengorek pengikut Twitter mana pun atau mengikuti data.

Sementara itu, Elon Musk menanggapi hal ini melalui Twitter dengan mengatakan, “Persaingan itu baik-baik saja, tapi curang tidak,” dalam cuitannya.

Juru bicara Meta, Andy Stone dalam postingan Threads menyampaikan bahwa tidak seorang pun di Tim Teknik Threads adalah mantan karyawan Twitter, tulisnya.

Meta meluncurkan aplikasi Threads minggu ini seiring dengan pergolakan yang terjadi di Twitter yang terus menghadapi kritik dari para penggunanya.

Baca Juga: Malaysia Kritik Negara Barat Selalu Membela Serangan Israel terhadap Palestina

Perubahan kebijakan pada Twitter terjadi sejak Elon Musk membelinya di tahun lalu, termasuk memberlakukan batas tampilan tweet.

Dikutip dari The Guardian, Meta mengatakan bahwa tujuan Threads sebagai perpanjangan dari Instagram adalah untuk mengambil yang terbaik dari Instagram dan mengembangkannya menjadi teks.

Adapun pengguna threads memerlukan akun Instagram untuk masuk. Setelah mendaftar, mereka dapat memilih untuk mengikuti akun yang sama dengan yang mereka ikuti di akun Instagram atau tidak.

Mark Zuckerberg pun membahas tantangan tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, dan Virgo 8 Juli 2023: Kesehatan Virgo Terganggu Akibat Rasa Cemas Berlebih

“Saya pikir seharusnya ada aplikasi percakapan publik dengan lebih dari 1 miliar orang di dalamnya. Twitter memiliki kesempatan untuk melakukan ini tetapi belum berhasil. Mudah-mudahan kami bisa,” tulisnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Forbes

Tags

Terkini

Terpopuler