PR DEPOK – Google Chrome versi tertentu dilaporkan rentan diretas oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Berdasarkan pantauan Tim Tanggap Darurat Komputer India (CERT-In), versi Google Chrome yang paling rentan adalah semua versi Google Chrome sebelum 123.0.6312.105 (Windows dan Mac) dan semua versi Google Chrome sebelum 123.0.6312.105 untuk Linux.
Untuk itu, CERT-In mengingatkan agar pengguna segera memperbarui Chrome-nya karena Google sudah menyediakan versi terbaru untuk mengantisipasi ancaman tersebut.
Baca Juga: Mandala Abadi Shoji Alami Kecelakaan, Bersyukur karena Masih Selamat
Dalam laporan CERT-In, per 3 April 2024, kerentanan ini dikategorikan masuk tingkat keparahan tinggi dan menimbulkan ancaman serius terhadap sistem pengguna.
Badan keamanan pemerintah memperingatkan bahwa peretas dapat mengeksploitasi kelemahan ini dengan mengirimkan permintaan yang dibuat khusus ke sistem yang ditargetkan.
Jika dieksploitasi, kerentanan ini dapat memungkinkan penyerang mengambil kendali komputer Anda dari jarak jauh, mencuri informasi sensitif, atau merusak sistem browser.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Bakso Paling Enak di Sragen yang Tempatnya Nyaman dan Strategis, Ini Alamatnya
Perbarui versi Google Chrome
Meskipun risikonya serius, pengguna dapat bernafas lega karena Google sudah merilis perbaikan untuk kelemahan keamanan penting ini.
Sangat disarankan agar pengguna segera menerapkan pembaruan yang diperlukan untuk melindungi sistem mereka dari potensi eksploitasi.
Untuk memperbarui browser Google Chrome, berikut ini caranya:
• Buka Google Chrome.
• Klik tiga titik vertikal di sudut kanan atas jendela.
• Pilih "Pengaturan."
• Gulir ke bawah dan klik "Tentang Chrome".
• Chrome akan secara otomatis memeriksa pembaruan. Jika pembaruan tersedia, pembaruan akan diunduh dan diinstal secara otomatis.
• Setelah pembaruan dipasang, mulai ulang browser Chrome Anda untuk menerapkan perubahan.
Baca Juga: Selain BI! Ini Cara Tukar Uang Baru untuk Lebaran 2024 Lewat Bank Mandiri
Penting dicatat, memperbarui browser sangat penting tidak hanya untuk mengatasi kerentanan ini, tetapi juga untuk keamanan secara keseluruhan.
Memastikan penerapan patch keamanan terbaru dapat mengurangi risiko serangan siber secara signifikan.
Mengabaikan pembaruan perangkat lunak, terutama yang mengatasi masalah keamanan kritis justru mengakibatkan konsekuensi serius, seperti terganggunya data sensitif dan gangguan layanan akibat serangan Denial of Service (DoS).***