Lebih Dari 6 Jam Tidak Bisa Diakses, Facebook Ungkap Alasan Dibalik Pemadaman Massal

- 5 Oktober 2021, 15:45 WIB
ILUSTRASI - Berikut adalah yang dilakukan orang-orang saat Facebook, Instagram dan WhatsApp down, serta tindakan perusahan.
ILUSTRASI - Berikut adalah yang dilakukan orang-orang saat Facebook, Instagram dan WhatsApp down, serta tindakan perusahan. /Pixabay/
PR DEPOK - Facebook menyalahkan kesalahan perubahan pada konfigurasi yang menyebabkan pemadaman massal hampir enam jam pada Senin, 4 Oktober 2021 kemarin.
 
Akibat dari pemadaman massal tersebut, 3,5 miliar pengguna tidak dapat mengakses media sosial dan layanan kirim pesan seperti WhatsApp, Instagram, dan Messenger.
 
Facebook, dalam unggahan pada Senin malam belum menentukan siapa yang telah mengeksekusi perubahan konfigurasi, dan apakah hal itu terencana atau tidak.
 
 
"Kami ingin memperjelas saat ini kami yakin akar penyebab pemadaman ini adalah perubahan konfigurasi yang salah," kata Facebook dalam blognya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Selasa, 5 Oktober 2021.
 
Beberapa karyawan Facebook yang menolak disebutkan namanya mengatakan mereka percaya bahwa pemadaman itu disebabkan oleh kesalahan internal yang mana lalu lintas internet dialihkan ke sistemnya.
 
Kegagalan alat komunikasi internal dan sumber daya lain bergantung pada jaringan yang sama untuk bekerja menambah kesalahan, kata karyawan itu.
 
Sementara itu, pakar keamanan mengatakan teori kesalahan yang tidak disengaja atau sabotase oleh orang dalam adalah masuk akal.
 
Sedangkan pemadaman Facebook adalah yang terbesar, yang pernah dilacak oleh grup pemantau web Downdetector.
 
Pemadaman massal tersebut adalah pukulan kedua bagi raksasa media sosial itu dalam beberapa hari setelah seorang pelapor menuduhnya.
 
 
Facebook dituduh berulang kali memprioritaskan keuntungan perusahaan daripada menekan lalu lintas ujaran kebencian dan informasi yang salah.
 
Ketika dunia berbondong-bondong ke aplikasi pesaing seperti Twitter dan TikTok, saham Facebook turun 4,9 persen, penurunan harian terbesar sejak November lalu.
 
Namun saham Facebook naik sekitar setengah persen dalam perdagangan setelah jam kerja dimulainya kembali layanan pasar saham.
 
"Untuk setiap bisnis kecil dan besar, keluarga dan individu yang bergantung pada kami, saya minta maaf," cuit Chief Technology Officer Facebook Mike Schroepfer.
 
"Mungkin, pengaktifan kembali layanan untuk mencapai 100 persen membutuhkan waktu," tambahnya.
 
 
Facebook, yang merupakan penjual iklan online terbesar di dunia setelah Google, kehilangan sekitar Rp7,7 miliar dalam pendapatan iklan AS per jam selama pemadaman.
 
Di lain sisi, pihak Twitter melaporkan penggunaan yang lebih tinggi dari biasanya, yang menyebabkan beberapa masalah pada orang yang mengakses unggahan dan pesan langsung.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x