YouTube Akan Menindak Penyebar Video Konspirasi 5G dan Virus Corona

- 7 April 2020, 13:19 WIB
ILUSTRASI jaringan 5G.*
ILUSTRASI jaringan 5G.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini bermunculan video di YouTube yang berisi teori konspirasi tak berdasar bahwa 5G menyebabkan pandemi virus corona.

Teori konspirasi ini mendadak menjadi viral dalam beberapa hari terakhir, setelah diunggah di sejumlah kanal video viral dan banyak selebriti.

Hal ini telah menyebabkan sejumlah insiden berbahaya, termasuk pembakaran dan perusakan tiang telepon dan pelecehan pekerja di Liverpool dan West Midlands.

Video yang berbau konspirasi 5G dan virus corona yang tidak berdasar bukti ilmiah atau apapun, banyak diunggah di YouTube.

Baca Juga: Bayi Baru Lahir di Thailand Pakai Perisai Pelindung Virus Corona 

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs The Independent pada Selasa, 7 April 2020, pihak YouTube akhirnya memberikan pernyataan mengenai masalah ini.

Mereka akan menganggap video itu sebagai "konten terbatas", yang berarti video tersebut akan diturunkan pencariannya dari YouTube meski tidak sepenuhnya dihapus.

YouTube mengatakan akan menghapus unggahan itu apabila melanggar kebijakan yang telah dibuat.

Pihaknya akan berusaha mengurangi jangkauan konten terbatas itu dan mempromosikan lebih banyak cerita yang otoritatif.

Baca Juga: Rwanda Berhasil Temukan Kuburan Genosida yang Tampung 30.000 Mayat 

"Kami bersama semua orang yang terkena dampak virus corona di seluruh dunia. Kami berkomitmen untuk memberikan informasi yang tepat waktu dan bermanfaat pada saat kritis ini.

"Termasuk meningkatkan konten otoritatif, mengurangi penyebaran informasi yang berbahaya dan menunjukkan panel informasi dari data NHS dan WHO, untuk membantu memerangi informasi yang salah," kata juru bicara YouTube.

"Kami juga memiliki kebijakan jelas yang melarang video mempromosikan metode medis yang tidak berdasar untuk mencegah virus corona dan kami dengan cepat menghapus video yang melanggar kebijakan ini ketika kami menemukannya," ucapnya.

Baca Juga: IDI Ingatkan Mohammad Idris Miliki Rencana Mitigasi Bencana Covid-19 

"Kami juga telah mulai mengurangi rekomendasi konten terbatas seperti teori konspirasi terkait 5G dan virus corona, yang dapat memberi informasi yang salah kepada pengguna dengan cara yang berbahaya," tuturnya.

"Kami akan terus mengevaluasi dampak video ini pada komunitas di Inggris dan berharap untuk melanjutkan pekerjaan kami dengan Pemerintah Inggris dan NHS untuk menjaga keamanan dan informasi publik Inggris selama masa sulit ini." kata juru bicara YouTube.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x