PR DEPOK - Perkembangan e-commerce di Indonesia mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan berbagai inovasi, fitur hingga penawaran terbaik yang diberikan pada para penggunanya.
Jika melihat dari para pengguna, pertumbuhan e-commerce ini didukung dengan minat belanja masyarakat Indonesia yang mengalami kenaikan signifikan di akhir tahun lalu.
Atas sebab itu, Ipsos selaku perusahaan riset pasar di Indonesia, merilis hasil survei terbaru terkait persaingan dalam industri e-commerce selama akhir tahun 2021.
“Dalam survei ini, kami menggunakan 4 indikator, yaitu BUMO (Brand Use Most Often), seberapa merek/platform mana yang paling sering digunakan, Top of Mind, merek mana yang ada di urutan pertama benak konsumen, penetrasi konsumen, seberapa banyak jumlah penggunaan dalam jumlah transaksi, dan nilai transaksi dalam tiga bulan terakhir,” jelas Andi Sukma, Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance, Ipsos Indonesia.
Berdasarkan hasil survei, Ipsos meneliti 3 pemain utama e-commerce di Indonesia, di antaranya Tokopedia, Shopee, dan Lazada, yang kemudian diketahui bahwa Shopee menduduki peringkat pertama.
Adapun penelitian Ipsos itu diambil dengan 4 penilaian indikator yang digunakan sampai dapat hasil survei di atas, meliputi:
1. Indikator merek yang paling sering digunakan atau Brand Use Most Often (BUMO). Berdasarkan indicator BUMO ini, 54% responden memilih Shopee, disusul dengan Tokopedia (30%) dan Lazada (13%).
2. Indikator Top of Mind, Shopee menduduki peringkat pertama 54%, diikuti oleh Tokopedia (27%) dan Lazada (12%). Artinya Shopee adalah merek atau platform e-commerce yang paling diingat oleh mayoritas konsumen Indonesia.
3. Indikator pangsa pasar jumlah transaksi (share of order), Shopee juga berhasil mencatatkan pangsa pasar jumlah transaksi tertinggi dalam tiga bulan transaksi, yakni 41%, diikuti dengan Tokopedia (34%) dan Lazada (16%).