530.000 Email dan Password Pengguna Zoom Dijual di Dark Web

- 15 April 2020, 15:30 WIB
ILUSTRASI kejahatan di internet.*
ILUSTRASI kejahatan di internet.* /ALEXAS_FOTOS/PIXABAY/

Sementara itu, pengelola Zoom menolak menjelaskan secara spesifik bagaimana informasi pengguna mereka bisa bocor.

Akan tetapi, banyak alamat email yang tercantum di sana merupakan bagian dari pelanggaran data sebelumnya. Data tersebut sering dijual dan dikemas ulang para peretas.

"Zoom menganggap serius keamanan pengguna," kata juru bicara Zoom sebagaimana dilaporkan NBC News.

"Kami terus menyelidiki, mengunci akun yang mencurigakan, meminta pengguna untuk mengubah kata sandi mereka agar data mereka tetap aman. Sekarang, kami tengah menerapkan teknologi tambahan sebagai upaya perlindungan," tutur dia.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Coba 2 Resep Kekinian Berbahan Dasar Kentang ala Netizen

Dengan mengunggah data pengguna, orang lain dapat ikut mengakses ruang pribadi seseorang dan mempublikasikan apa yang terjadi di ruangan itu.

Bahkan, mereka dapat mengundang pengguna lain untuk bergabung di ruangan dan bersikap seolah dia bukan penyusup, melainkan tuan rumah.

Hal itu membuka kesempatan bagi para peretas yang mengeksploitasi data para pengguna Zoom. Caranya bisa beragam. Misalnya, mengirimkan malware melalui undangan Zoom.

Salah satu Forum peretas membahas pengguaan alat yang disebut sebagai Open Bullet. Alat itu memungkinkan peretas mengakses satu set data pengguna Zoom seperti nama pengguna dan password yang mereka gunakan.

Sejumlah pakar telah mengingatkan soal minimnya keamanan Zoom yang sedang viral saat ini sebab orang-orang yang melakukan karantina mandiri melakukan kegiatan seperti bekerja dan belajar menggunakan Zoom.

Halaman:

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: NBCNews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah