Ikut Berikan Sanksi, Google Blokir Rusia dari Pendapatan Iklan di Situs Web

- 27 Februari 2022, 17:45 WIB
Google ikut memberikan sanksi terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina.
Google ikut memberikan sanksi terhadap Rusia terkait invasi ke Ukraina. /Pixabay.com/Firmbee

PR DEPOK - Google mulai Sabtu kemarin telah melarang Outlet media milik negara Rusia, dan saluran lainnya untuk menerima uang dari iklan di situs web, aplikasi, dan video YouTube mereka.

Sanksi yang diberikan Google terhadap Rusia tersebut serupa dengan langkah yang dilakukan oleh raksasa media sosial seperti Facebook.

Unit YouTube Google mengatakan telah menjeda sejumlah saluran untuk memonetisasi di YouTube.

Baca Juga: Link Nonton A Business Proposal Episode 1, Pertemuan Tak Terduga Shin Ha Ri dan Kang Tae Mu

Google kemudian menambahkan, bahwa mereka juga melarang media yang didanai pemerintah Rusia menggunakan teknologi iklannya, untuk menghasilkan pendapatan di situs web dan aplikasi mereka sendiri.

Sebagai informasi, penempatan iklan sebagian besar dikendalikan oleh YouTube.

"Media Rusia tidak akan dapat membeli iklan melalui Google Tools atau memasang iklan di layanan Google seperti pencarian dan Gmail," kata juru bicara Google, Michael Aciman, seperti yang dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

"Kami secara aktif memantau perkembangan baru dan akan mengambil langkah lebih lanjut jika diperlukan," ucapnya lagi.

Baca Juga: Ukraina Berhasil Lumpuhkan Pasukan Khusus Chechnya yang Dikirim untuk Mengejar Volodymyr Zelensky

Pada hari Rabu, Uni Eropa meluncurkan sanksi terhadap individu seperti Margarita Simonyan, yang merupakan pemimpin redaksi RT dan tokoh sentral dari propaganda Rusia.

Juru bicara YouTube, Farshad Shadloo, mengatakan bahwa media dari Rusia tersebut tidak lagi dapat diakses di Ukraina setelah permintaan pemerintah Ukraina.

Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, telah menghubungi pihak YouTube, untuk memblokir saluran propaganda Rusia seperti Russia 24, TASS, RIA Novosti.

Sejumlah anggota parlemen dan beberapa pengguna, telah mendesak Google untuk mengambil tindakan lebih lanjut pada saluran yang terkait dengan pemerintah Rusia.

Baca Juga: Ternyata Hanya dengan Penuhi 3 Syarat Ini Kylian Mbappe Akan Bertahan di PSG

Dengan memiliki kekhawatiran bahwa mereka menyebarkan informasi yang salah dan tidak boleh mengambil untung darinya.

Sebagai informasi, Rusia menerima sekitar 7 juta Dollar hingga 32 juta Dollar atau sekitar Rp459 miliar, selama dua tahun hingga Desember 2018 dari iklan di 26 saluran YouTube yang didukungnya.

Per hari Jumat kemarin, pemilik Facebook Meta Platforms Inc, melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau menghasilkan pendapatan dari iklan di layanannya.

YouTube juga sebelumnya mengatakan tidak memperlakukan saluran media yang didanai negara, yang mematuhi aturannya secara berbeda dari yang lain dalam hal berbagi pendapatan iklan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah