Depok Miliki Aplikasi Pemantau Kampung Siaga COVID-19, Pelacakan Kasus Diklaim Lebih Cepat

- 18 Mei 2020, 18:30 WIB
ILUSTRASI Aplikasi pada ponsel
ILUSTRASI Aplikasi pada ponsel /PIXABAY/.*/PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT - Kota Depok kini memiliki aplikasi untuk melacak kasus Virus Corona atau COVID-19 hingga tingkat RW di semua kelurahan yang dikoordinatori oleh seluruh camat masing-masing sebagai gugus tugas.

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan aplikasi tersebut juga bertujuan untuk mengawasi kampung siaga COVID-19 termasuk bagi kasus OTG, ODP, PDP, dan isolasi mandiri.

Aplikasi tersebut merupakan hasil kerja sama antara Pemkot Depok dengan tim smart city. Melalui aplikasi itu, saat ini RT/RW bisa langsung melaporkan adanya penambahan kasus OTG, ODP, dan PDP.

Baca Juga: Tentukan 1 Syawal 1441 H, Kemenag Akan Gelar Sidang Isbat Jumat, 22 Mei 2020

Demikian disampaikan Mohammad Idris kepada Pikiranrakyat-depok.com saat ditemui usai mendeklarasikan maklumat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Depok menanggapi perayaan Idulfitri di tengah pandemi COVID-19 di Balaikota Depok Senin, 18 Mei 2020.

"Kedua untuk mempercepat dan juga memudahkan pengawasan bagi Kampung siaga COVID-19 dengan ODP, PDP, isolasi rumah, dan positif serta OTG yang isolasi di rumah," kata Mohammad Idris.

Sementara itu,Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana menambahkan selama ini pelaporan di kampung siaga masih bersifat konvensional, harus dicetak.

Baca Juga: Demi Kesehatan Bersama, Wali Kota Depok Minta Warga Tahan Diri Tak Usah Halal Bihalal Saat Lebaran

Menurutnya sistem tersebut sangat tidak efektif bila RT RW harus mencetak laporan setiap minggu.

Pelaporan dari RT RW bisa lengsung dilaporkan dalam aplikasi itu untuk kasus-kasus baru yang belum terjaring oleh Gugus Tugas tingkat kota.

"Satgas siaga mereka bisa langsung mengakses log in di RW masing-masing. RW 1 hanya bisa login di RW 1 memantau di wilayahnya," ujarnya.

Baca Juga: Dipukuli Hingga Lebam, Seorang Wanita Kecewa Polisi Hanya Menyuruhnya Berdamai dengan Tersangka

"Di situ ada juga forum diskusi kontennya untuk menyampaikan keluhan untuk mencari solusi dan memudahkan mereka mencari informasi," ungkapnya.

Diketahui hingga Minggu, 17 Mei 2020 jumlah korban yang diidentifikasi terjangkit Virus Corona bertambah 19 orang dari 395 orang menjadi 414 orang.

Sementara itu untuk kasus positif yang sudah dinyatakan sembuh bertambah 6 orang sehingga menjadi 95 orang. Meski begitu tidak kasus meninggal dunia.

Baca Juga: Persiapan Blackpink untuk Album Terbaru Sudah Rampung, Lagu Pertama Akan Rilis Juni Mendatang

Sementara pasien dalam pengawasan di Depok berjumlah 1.367 orang.

Ada 706 orang yang sudah selesai diawasi sehingga menyisakan 661 orang yang masih diawasi.

Terdapat 3.533 orang dalam pemantauan. Sebanyak 2.072 orang sudah dinyatakan selesai sehingga menyisakan 1.461 orang yang masih dipantau.

Baca Juga: Kasus Positif Melonjak Drastis, Rusia Tetap Izinkan Atlet Asing Masuk Kembali

Untuk kasus orang tanpa gejala di Depok, ada 1.485 orang.

Meski demikian, ada 660 orang tanpa gejala yang sudah dinyatakan selesai dipantau sehingga menyisakan 825 orang yang masih dipantau.

Kasus PDP yang meninggal dunia di Depok mencapai 68 orang. Namun, sejumlah PDP yang meninggal tersebut belum bisa dinyatakan positif atau negatif.

Baca Juga: 40 Persen Siswa Kembali Bersekolah, Tiongkok Hampir Kembali ke Kehidupan Normal

"Karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center) Kemenkes," kata dia.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x