Twitter Tuduh Meta Curi Rahasia Dagang untuk Buat Threads, Ahli Sebut Perlu Ada Bukti yang Kuat

- 8 Juli 2023, 10:00 WIB
Ilustrasi Threads dan Twitter - Twitter sebelumnya menuduh Meta mencuri rahasia dagang untuk membuat Threads, yang menurut ahli dibutuhkan bukti yang kuat.
Ilustrasi Threads dan Twitter - Twitter sebelumnya menuduh Meta mencuri rahasia dagang untuk membuat Threads, yang menurut ahli dibutuhkan bukti yang kuat. /Reuters/Dado Ruvic/

PR DEPOK - Tuduhan Twitter bahwa Platform Meta (META.O) telah mencuri rahasia dagang mereka untuk membangun situs microblogging, Threads, mungkin merupakan serangan pertama dalam pertarungan hukum antara dua perusahaan raksasa media sosial itu. Akan tetapi para ahli mengatakan, bahwa Twitter harus menunjukkan bukti untuk menguatkan tuduhannya.

Dalam sebuah surat yang dikirim pada hari Rabu lalu, Twitter telah menuduh Meta menggunakan rahasia dagangnya untuk mengembangkan platform media sosial barunya, Threads. Twitter juga menuntut agar Meta berhenti menggunakan informasi tersebut.

Lewat surat tersebut juga, Twitter mengatakan bahwa Meta telah mempekerjakan lusinan mantan karyawan Twitter, banyak di antara karyawan tersebut menyimpan secara tidak benar perangkat dan dokumen dari Twitter, dan mengatakan Meta dengan sengaja menugaskan para mantan karyawan Twitter untuk mengerjakan Threads.

Ketika berita ini ditulis, belum jelas apakah gugatan dan tuduhan yang disebutkan telah diajukan secara hukum.

Baca Juga: 12 Link Download Poster atau Gambar Selamat Tahun Baru Islam 1 Muharram 1445 H Terbaru dan Cantik

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman berita Reuters, sampai dengan berita ini ditulis, seorang juru bicara Twitter tidak segera membalas permintaan wawancara. Untuk juru bicara Meta, Andy Stone mengatakan dalam posting Threads pada hari Kamis lalu, bahwa tidak ada seorang pun di tim teknik Threads yang merupakan mantan karyawan Twitter.

Menurut pakar hukum, banyak kasus perusahaan menuduh pesaing yang mempekerjakan mantan karyawan dan memiliki produk serupa dengan mencuri rahasia dagang, kasus seperti itu sulit untuk dibuktikan.

Menurut Polk Wagner, seorang profesor hukum di University of Pennsylvania, mengatakan bahwa untuk memenangkan gugatan tersebut di pengadilan, sebuah perusahaan perlu menunjukkan bukti bahwa pesaingnya telah mengambil informasi yang bernilai ekonomi dan upaya perusahaan untuk menjaga rahasia dagang mereka atau "reasonable efforts".

Baca Juga: Pemkab Lumajang Data Kerusakan Akibat Banjir Lahar Dingin Semeru, Sejumlah Jembatan Rusak

Tapi pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan "reasonable efforts" dalam menjaga rahasia dagang sebuah perusahaan bisa jadi rumit.

"Pengadilan cukup jelas bahwa Anda tidak bisa hanya melambaikan tangan dan mengatakan sesuatu adalah rahasia dagang. Di sisi lain, Anda tidak perlu mengunci semuanya sedemikian rupa sehingga tidak ada yang dapat menggunakan informasi tersebut," kata Polk Wagner.

Meta telah meluncurkan aplikasi Threads pada hari Rabu lalu, yang bisa menjadi ancaman nyata pertama bagi Twitter, setelah banyak pengiklan pergi dari Twitter sejak Elon Musk membeli situs microblogging itu tahun lalu.

Baca Juga: 7 Daftar Warung Bakso Paling Favorit di Temanggung, Cek Alamat dan Jam Bukanya di Sini

Thread memiliki beberapa kemiripan dengan Twitter, seperti halnya banyak situs media sosial lainnya yang muncul dalam beberapa bulan terakhir.

Salah satu elemen yang nantinya akan diperiksa di pengadilan adalah apakah perusahaan menjelaskan kepada karyawan bahwa informasi spesifik yang dipermasalahkan adalah rahasia dagang.

Sharon Sandeen, seorang profesor di Sekolah Hukum Mitchell Hamline di St. Paul, Minnesota, mengatakan, bahwa perusahaan telah kehilangan kasus rahasia dagang ketika mereka mengklaim bahwa karyawan terikat oleh perjanjian luas yang menetapkan semua informasi perusahaan sebagai rahasia.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 57 Kapan Dibuka? Cek Estimasi Jadwal Pembukaannya di Sini

Pengadilan telah mengatakan bahwa karyawan tidak memiliki cara untuk mengetahui dari bahasa yang begitu umum, apa yang bisa dan tidak rahasia, kata Sharon Sandeen.

Kata para ahli, perusahaan sering membawa kasus rahasia dagang hanya untuk menemukan klaim mereka, namun hal itu tidak sekuat yang mereka kira.

Sharon Sandeen memberi contoh seperti kasus pertarungan hukum antara unit kendaraan self-driving Waymo Alphabet (GOOGL.O) dan perusahaan ride-share Uber Technologies (UBER.N). Kasus ini dimulai dengan dugaan ribuan dokumen telah dicuri, dan diakhiri dengan perselisihan tentang segelintir kecil yang dapat diklaim.

Baca Juga: Rasanya Mantap! Berikut 4 Bakso Rekomen yang Terletak di Larangan, Tangerang

Uber menyelesaikan kasus tersebut pada malam persidangan dengan sahamnya sendiri senilai $245 juta (Rp3,8 triliun).

Sementara persidangan jarang terjadi dalam kasus rahasia dagang, penyelesaian biaya adalah hal biasa, kata Polk Wagner.

"Insentif untuk menyelesaikan kasus-kasus semacam ini sangat kuat karena tidak ada yang ingin rahasia dagang itu didiskusikan lebih dari yang diperlukan," kata Polk Wagner.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah