4 Tips Jalankan Bisnis Kuliner ala Chef Arnold untuk Para Milenial

- 25 Februari 2020, 18:17 WIB
JURI Master Chef Indonesia, Chef Arnold Poernomo.*
JURI Master Chef Indonesia, Chef Arnold Poernomo.* /Instagram @arnoldpo/

PIKIRAN RAKYAT - Berbisnis merupakan salah satu kegiatan yang banyak dilakukan di zaman sekarang, baik itu bisnis properti, jasa, fashion, ataupun kuliner.

Banyak milenial di Indonesia saat ini yang tertarik dan sedang gencar-gencarnya mencoba peluang berbisnis kuliner. Apalagi saat ini bisnis kuliner didukung oleh pasar digital, seperti layanan pesan antar melalui ojek daring, kaum milenial pun semakin tertarik.

Dengan berbisnis itulah keuntungan besar pasti akan diraih, apalagi usaha yang digelutinya sudah terkenal.

Bukan hal yang mustahil jika seseorang bisa sukses hanya dengan berbisnis, dengan keyakinan dan usaha yang keras pasti kesuksesan itu akan mudah diraih. Salah satu ide bisnis yang menarik dijalankan adalah bisnis kuliner.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Hantam Belasan Rumah Warga di Depok, Wawan Bercerita Detik-detik Bencana Datang 

Ide bisnis kuliner setiap tahunnya selalu menjadi hal yang diperbincangkan mulai dari menu baru, konsep menarik, hingga yang tak ketinggalan adalah soal rasa.

Melihat peluang dan berbagai dukungan untuk bisnis kuliner, milenial tetap harus memahami kiat-kiat khusus untuk menyukseskan bisnisnya tersebut.

Menurut Chef yang sudah terkenal terutama aksinya saat menjadi juri Masterchef Indonesia, Chef Arnold Poernomo yang dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari Antara, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para calon pembisnis kuliner sebelum memulai usahanya.

Konsep dan Produk Original

Hal pertama yang perlu dipersiapkan dengan matang ialah konsep, produk yang unik, dan original tentunya.

Menurut Arnold, konsumen akan segera tertarik dengan makanan atau minuman yang tak hanya menyuguhkan rasa yang enak, namun juga menawarkan pengalaman baru ketika menikmatinya.

"Kita ingin bisnis ini bukan hype, tapi apa next-nya? Kita open untuk semua ide baru sesuai dengan visi misi mereka sendiri dengan produknya," ungkap CEO Digitarasa.

Baca Juga: Donald Trump Mulai Bahas Perdagangan dan Kesepakatan Senjata dengan India 

Riset

Riset diperlukan untuk memahami konsumen yang ingin disasar serta cita rasa yang diinginkan melalui produk kuliner yang akan diluncurkan.

Konsumen menjadi hal yang paling penting untuk menentukan kesuksesan bisnis yang sedang dijalani, tanpa konsumen produk kita tidak akan bisa terkenal dan laku dipasaran.

"Yang diminati banyak konsumen saat ini secara data, misalnya lebih ke cita rasa Indonesia yang inovatif, penyajian cepat, dan tentunya harga yang affordable (mudah dijangkau),"ujarnya.

Dengan melakukan riset terlebih dahulu, agar bisnis yang dijalankannya bisa lebih baik lagi. Bukan hanya produk yang enak, konsep yang bagus, tapi ada aspek lain yang sama pentingnya.

Baca Juga: Katherine Johnson, Tokoh yang Tidak Menutup Mata Terhadap Rasisme 

"Karena bukan cuma mengandalkan produknya yang enak, konsep yang bagus, tapi kalu mau berbisnis kita harus punya skil lagi, bekal supaya pemilik bisa grow bisnis mereka lebih besar lagi,"tambahnya.

Terbuka dengan Ulasan Orang Lain

Dengan hadirnya konsumen, maka kita bisa mendapatkan penilaian secara langsung terhadap produk kita. Menurut salah satu juri Masterchef Indonesia ini, ulasan dari konsumen sangatlah penting.

Penilaian Baik atau buruk terhadap produk kita, itu bisa menjadi bekal bagi pelaku bisnis agar dapat berkembang lagi.

"Good and bad review itu adalah review yang bagus untuk bisnis F&B. Bad review adalah masukan agar kita bisa lebih baik lagi,"kata Arnold.

"Sementara good review bukan untuk kita menjadi sombong or take it for granted, tapi untuk menyadarkan ternyata kita punya potensi yang bisa dikembangkan lebih baik,"tambahnya.

Baca Juga: Diterpa Angin Puting Beliung, PMI Depok Bagikan Bantuan ke Korban di Kecamatan Tapos 

Mau Berkolaborasi

Berbisnis bukan berarti kita hanya terpaku dengan lingkungan sendiri saja, tetapi harus mau berkolaborasi dengan pihak lain, misalnya dengan layanan daring untuk memperluas bisnisnya.

"Sekarang banyak marketplace. Bagaimana marketplace ini membuat begitu banyak pilihan untuk konsumen. Kita harus grow bersama dengan food delivery untuk kolaborasi dan mempercepat skala bisnis F&B tersebut,"ujarnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x