Untuk Suzzana, menurut Hikmat, sosok Suzanna memiliki pengaruh yang cukup besar untuk menarik penonton Indonesia, bahkan namanya kerap dijadikan judul film.
"Suzanna iru bintang di film-film B dan C, dia punya saying power, dia bisa menentukan film itu bagaimana. Makannya film-filmnya kan judulnya pakai nama dia, Suzzana apa," imbuh Himat.
Mira Lesmana era 2000-an
Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari Ini, Senin 20 April 2020
Di tahun ini, industri film Indonesia mulai kembali bangkit dari tidurnya. Mira Lesmana yang kerap kali berkolaborasi dengan Riri Riza telah menciptakan banyak generasi Kartini baru.
Nia Dinata juga disebut sebagai sosok Kartini perfilman, apalagi ia kerap mengangkat isu perempuan dalam film-filmnya.
"Out of nowhere muncul Nia Dinata, dia tidak ikut perkumpulan orang-orang film sebelumnya tapi dia passionate sama film dan ditambah dia punya modal sebagai anak konglomerat," kata Hikmat.
Baca Juga: Karut-Marut Bansos PSBB, Wali Kota Depok Sebut Ada Warga di Komplek Elite Masuk Pendataan
"Kayak Joko Anwar, lanjutnya, kan awalnya sama dia juga, dia juga aktif dalam film-film indie. Jadi dalam konteks itu dia punya power lah," lanjutnya.
Tahun 2000-an merupakan gudang munculnya tokoh-tokoh perempuan perfilman yang karya-karyanya tidak bisa diremehkan seperti Mouly Surya, Gina S Noer, Upi serta Mieske Taurisia.