Teks Khutbah Jumat Singkat Sarat Makna, Tema tentang Taubat untuk Meningkatkan Kualitas Diri

- 3 Juni 2022, 08:02 WIB
Ilustrasi - Berikut ini teks khutbah Jumat singkat yang mengangkat tema taubat untuk meningkatkan kualitas diri.
Ilustrasi - Berikut ini teks khutbah Jumat singkat yang mengangkat tema taubat untuk meningkatkan kualitas diri. /Pixabay/ahagiel mosque.

PR DEPOK - Teks khutbah Jumat singkat kali ini akan mengangkat tema taubat untuk meningkatkan kualitas diri yang bisa dibacakan oleh hkotib pada saat salat Jumat.

Taubat untuk meningkatkan kualitas diri merupakan salah satu upaya mendekatkan diri kepada Allah, yang terdapat dalam teks khutbah Jumat.

Lalu seperti apa gambaran ataupun contoh perilaku taubat untuk meningkatakan kualitas diri yang akan diulas dalan tek khutbah Jumat singkat kali ini?

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari situs resmi Suaramuhammadiyah, berikut teks khutbah Jumat singkat yang bakal mengangkat tema taubat untuk meningkatkan kualitas diri.

Baca Juga: Cara Cek dan Periksa Status Penerima KJP Plus Juni 2022, Buka Link Ini dan Siapkan NIK KTP

الحَمْدُ للهِ الَّذِي هَدَى الْمُتَّقِيْنَ الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ وَفَضَّلَهُمْ بِالْفَوْزِ الْعَظِيْمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمنُ الرَّحِيْمُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا أَفْضَلُ الْمُرْسَلِيْنَ، اللّهُمَّ فَصَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ذِي الْقَلْبِ الْحَلِيْمِ وَآلِهِ الْمَحْبُوْبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الْمَمْدُوْحِيْنَ وَمَنْ تَبِعَ سُنَّتَهُ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، وَبَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ وَنَجَا الْمُطِيْعُوْنَ.

فَقَالَ الله تَعَالىٰ :يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَ نْـتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ

Kaum Muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Pada siang yang berbahagia ini, khatib mengajak kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Jika hitung jumlah nikmat tersebut maka tiada satupun yang sanggup menghitungnya.

Baca Juga: Away ke PSIS, Arema FC Boyong 22 Pemain saat Uji Coba di Semarang

Shalawat dan salam selalu doakan kepada Allah untuk disampaikan kepada Rasulullah SAW.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”

Kaum Muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Salah satu karunia besar yang selalu Allah berikan kepada kepada manusia adalah selalu dibukakannya pintu taubat bagi hambanya.

Oleh sebab itu, marilah kita bergegas menyegerakan diri untuk meraih ampunan tersebut, serta jangan menunda-nundanya.

Baca Juga: Kepolisian Kota Bern Lanjutkan Pencarian Eril dengan Berbagai Metode, Kini Tambahkan Dukungan Anjing Pelacak

Alah berfirman :

وَسَا رِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ وَا لْاَ رْضُۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,”(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 133)

Kaum Muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Tiada satupun manusia didunia ini hidup tanpa ada kesalahan dan kekhilafan. Manusia yang mulia itu bukanlah yang sama sekali tidak pernah melakukan perbuatan dosa dalam hidupnya.

Baca Juga: Cara Daftar Bansos Juni 2022, BPNT dan PKH hingga Rp3 Juta Masih Cair untuk Pemilik KTP Berikut Ini

Akan tetapi, manusia yang mulia adalah ketika dia sadar telah melakukan dosa dan kesalahan dia segera memperbaiki diri dengan bertaubat dan memohon ampun kepada Allah.

Perlu diketahui bahwa Rasulullah SAW yang dijamin baginya masuk syurga dan ampunan dari Allah, dalam kesehariannya tetap memohon ampunan dan bertaubat kepada Allah.

Terkait hal ini, banyak hadits yang menyebutkan paling tidak dalam sehari beliau melakukan taubat sebanyak tujuh puluh kali.

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a, dia berkata:

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BLT Anak Sekolah dengan Login cekbansos.kemensos.go.id, Bantuan Cair ke Siswa Kategori Ini

"Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda:” Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.

Dalam riwayat Muslim juga menyebutkan :

Dari Al-Aqhar Ibnu Yasar Al-Muzani ra, dia berkata: ”Saya mendengar Rasullah bersabda: “Hai manusia taubatlah kepada Allah dan memohon ampunlah kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat (kepada Allah ) dalam satu hari sebanyak seratus kali.

Sudah patut bagi kita manusia yang penuh dengan khilaf dan dosa mencontoh perbuatan yang dilakukan oleh Rasulullah. Meski sudah dijamin ampunan dan surga tetap bertaubat kepada Allah.

Baca Juga: Nama Penerima Bansos PKH Juni 2022 Bisa Dicek di cekbansos.kemensos.go.id, Hanya Modal KTP dan HP

Kaum Muslimin Jemaah Jumat yang dirahmati Allah

Para ulama sepakat bahwa hukum bertaubat adalah wajib. Hal didasarkan pada firman yang terdapat di dalam Al-Qur’an yang berbunyi:

….وَتُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ .

"Dan bertaubatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung."(Qs. An -Nur :31).

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْۤا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًا ۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَـكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَ نْهٰرُ ۙ….

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai
"(Qs. At-Tahrim : 8).

Baca Juga: Genap Berusia 40 Tahun, Gading Marten Akui Sempat Dekat dengan Wanita Berumur 20 Tahun

Diwajibkan manusia untuk selalu bertaubat disebabkan karena dua hal. Pertama, supaya bisa menghasilkan taufik (untuk) ibadah. Sebab, dosa itu bisa menghalangi untuk mengerjakan ibadah dan mengakibatkan hilangnya tauhid.

Belenggu dosa dapat merintangi dari kegesitan berkhitmat kepada Allah dari kemudahan mengerjakan kebaikan dan dari giat dalam ibadah.

Kedua, supaya ibadah dapat diterima Allah. Sebab, kedudukan taubat merupakan pokok dan dasar diterimanya ibadah.

Kedudukan ibadah seolah-olah merupakan tambahan. Seperti seorang pemberi utang yang tidak akan mau menerima tambahan jika pokoknya tidak dipenuhi.

Baca Juga: Sebelum Pulang, Ridwan Kamil Sempat Turun Langsung Mencari Eril hingga Adzani sang Putra di Pinggir Sungai

Sehingga, dalam kitab Minhajul Abidin Imam Al-Ghazali mengatakan seorang yang telah menyesal terhadap dosa yang dikerjakan serta ingin bertaubat, maka ada tiga prasyarat yang wajib dipenuhinya :

Pertama, menyadari betapa buruknya dampak dosa-dosa yang telah dilakukan terhadap diri dan hatinya. Kedua, menyadari kepedihan akan siksa dari Allah yang bakal dialami akibat murka dan kemarahan-Nya. Ketiga menyadari besarnya kelemahan dan kekurangan untuk bisa menghindari dan menahan diri dari godaan dosa.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَكَفَرَ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الْخَلَائِقِ وَالْبَشَرِ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ،

فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Baca Juga: Prediksi Kartu Prakerja Gelombang 32 Kapan Dibuka? Simak Syarat dan Tips Lolos Verifikasi Wajah saat Daftar

Kaum muslimin

Perlu kita ketahui meski Allah hingga saat masih membuka pintu taubatnya, ternyata taubat itu ada batasnya akhirnya. Artinya, apabila batas waktu akhir itu sudah sampai, maka saat itu pula pintu taubat ditutup. Apabila telah ditutupnya pintu taubat itu, maka taubat kita tidak akan diterima.

Hal tersebut sesusi dengan sabda Rasulullah yang berbunyi:

”Sesungguhnya Allah ta’la membuka tangan-Nya di malam hari agar bertaubat pelaku dosa di siang hari, dan membuka tangan-Nya di siang hari agar bertaubat pelaku dosa di malam hari sampai matahari terbit di tempat terbenamnya." (HR. Muslim)

Dalam hadist hasan yang diriwayatkan oleh Imam Tarmidzi dari Abdurrahmat ibnu Umar bin Khatab r.a. Rasulullah bersabda:

Baca Juga: Atalia Praratya Tulis Pesan Menyentuh tuk Eril, Najwa Shihab hingga Sahrul Gunawan Sampaikan Doa Menguatkan

"Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hambanya selama ruhnya belum sampai ke tenggorokan."

Sebelum matahari terbit dari tempat terbenamnya dan sebelum ruh sampai ke tenggorokan, maka bersegeralah untuk bertaubat dan memohon ampunan atas dosa yang kita kerjakan.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا،

اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ، اَللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، اَللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا ذَنْبًا اِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا عَيْبًا اِلَّا سَتَرْتَهُ وَلَا هَمًّا اِلَّا فَرَجْتَهُ وَلَا ضَرًّا اِلَّا كَشَفْتَهُ وَلَا دَيْنًا اِلَّا أَدَيْتَهُ وَلَا حَجَةً مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالْأَخِرَةِ اِلَّا قَضَيْتَهَا وَلَا مَرِيْضًا اِلَّا شَفَيْتَهُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

عِبَادَ الله إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وِالْإِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ القُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah