Mereka kemudian membandingkan pasien tersebut dengan empat kelompok kontrol pasien ACS yang datang ke klinik sebelum pandemi.
Baca Juga: Kekasih Jadi Saksi, Kehadiran Orang Ketiga Jadi Bahan untuk Dalami Kematian Yodi Prabowo
Hasilnya ditemukan bahwa sekitar 7,8 persen pasien mengalami sindrom patah hati selama pandemi.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan angka dari periode sebelum pandemi yaitu hanya sekitar 1,5 sampai 1,8 persen dari pasien jantung.
Kalra dan timnya tidak menemukan perbedaan tingkat kematian pasien dalam studi. Sebagian besar yang mengalami kondisi sindrom patah hati ini bisa pulih, namun peneliti menekankan tetap ada kemungkinan seseorang bisa mengalami komplikasi yang fatal.***