Fenomena Parasocial Relationship: Cinta Sepihak Fans pada Idola, Berbahayakah?

- 20 Februari 2023, 21:12 WIB
Berikut sejarah dan alasan terbentuknya fenomena parasocial relationship, cinta sepihak fans pada idola.*
Berikut sejarah dan alasan terbentuknya fenomena parasocial relationship, cinta sepihak fans pada idola.* /Pixabay/ Erik Lucatero/

PR DEPOK - Mengidolakan seseorang atau suatu kelompok adalah hal yang umum. Ada yang mengidolakan aktor atau aktris, penyanyi, olahragawan, gamer, bahkan ada yang mengidolakan karakter fiksi. Namun, para penggemar memiliki kecenderungan suatu hubungan parasosial dengan idolanya atau disebut parasocial relationship (hubungan parasosial).

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Find a Psychologist, parasocial relationship adalah hubungan satu sisi, di mana pihak satu (penggemar) memperluas energi emosional, minat, dan waktu. Sementara itu, pihak lain (idola/persona) sama sekali tidak menyadari keberadaan pihak satu. Parasocial relationship paling sering terjadi pada selebritas, organisasi (seperti tim olahraga), atau bintang televisi.

Bagi beberapa orang, sifat sepihak dari hubungan tersebut memberikan rasa lega dan menenangkan sebagai hubungan pelengkap akibat ketegangan yang dihadapi dalam kehidupan nyata mereka.

Parasocial relationship akan semakin besar berkat peran media yang menyediakan berbagai konten dari idolanya. Seiring waktu, dengan begitu banyaknya pengalaman kehidupan pribadi maupun cerita keseharian yang dibagikan, hubungan antara idola dan fans akan mengembangkan rasa keintiman dan persahabatan.

Baca Juga: BLT Lansia 2023 Cair Tanggal Berapa? Klik cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Penerima Bansos Rp600.000

Akibatnya, sang idola akan merasa bahwa penggemar lebih mengenal dan memahami mereka.

Selain itu, internet memungkinkan akses 24 jam ke pengguna media, dan ketergantungan internet yang meningkat dapat menyebabkan peningkatan interaksi parasocial relationship.

Sejarah Parasocial Relationship

Melansir dari verywellmind, Donald Horton dan R. Richard Wohl memulai konsep parasocial relationship pada tahun 1956 ketika mereka menerbitkan artikel yang berjudul, Mass Communication and Para-Social Interaction: Observations on Intimacy at a Distance atau Komunikasi Massa dan Interaksi Para-Sosial: Pengamatan tentang Keintiman di Jarak Jauh yang terdapat di jurnal Psychiatry.

Baca Juga: Horoskop Libra Besok Selasa, 21 Februari 2023: Coba Untuk Saling Support dalam Hal Karir Anda

Mengapa Kita Membentuk Parasocial Relationship?

Mungkin tampak aneh bahwa orang membentuk parasocial relationship meskipun mereka tidak memiliki imbal balik, tetapi penting untuk diingat bahwa manusia secara evolusioner terhubung untuk membuat hubungan sosial.

Secara khusus, manusia cenderung memberi perhatian khusus pada wajah dan suara manusia lain. Selama berabad-abad, satu-satunya wajah dan suara yang dikenali adalah orang-orang dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini mulai berubah mulai awal abad ke-20 dengan munculnya radio dan film, dan pada saat televisi tersedia secara luas, jumlah wajah, dan suara yang dapat dikenali melalui media telah tumbuh secara eksponensial.

Baca Juga: Lirik Lagu Highteen oleh Dvwn

Namun, otak manusia tidak pernah berkembang untuk membedakan antara orang yang dilihat dan didengar melalui media dan orang yang dilihat dan didengar dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, manusia mengolah dan menanggapinya dengan cara yang sama yang berujung pada fenomena parasocial relationship.

Terlepas dari sifat parasocial relationship yang sepihak, ada banyak kesamaan antara hubungan ini dan hubungan sosial biasa. Studi menunjukkan parasocial relationship bersifat sukarela, menyediakan persahabatan, dan dipengaruhi oleh ketertarikan sosial.

Selain itu, parasocial relationship fans terhadap idolanya mengungkapkan perasaan kasih sayang, rasa terima kasih, kerinduan, dorongan, dan kesetiaan terhadap mereka.

Sama halnya seperti memelihara relasi yang penting dalam mempertahankan hubungan dengan teman dan keluarga dalam kehidupan nyata, memelihara relasi juga terjadi dalam parasocial relationship. Acara-acara seperti tayangan mingguan, blog keseharian, interaksi dan live di media sosial dapat memperkuat dan memelihara parasocial relationship.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta pada Selasa, 21 Februari 2023: Cancer Cobalah Berpikir Dua Kali sebelum Diutarakan

Secara historis, parasocial relationship dipandang sebagai patologis dan gejala kesepian, isolasi, dan kecemasan sosial. Namun, suatu studi menemukan tidak ada korelasi antara kesepian dan intensitas parasocial relationship penonton dengan karakter di layar.

Penelitian lain telah mengurangi stigma dari hubungan semacam ini dan membuat dokter percaya bahwa parasocial relationship dapat memperluas jaringan sosial seseorang daripada membatasinya.

Parasocial relationship penting bagi Anda, dan dalam keadaan tertentu banyak hal menguntungkan akibat dukungan yang diperoleh penggemarnya dari parasocial relationship. Banyak orang yang sakit parah, putus asa atau berniat untuk mengakhiri hidupnya tiba-tiba mendapatkan kekuatan untuk melanjutkan hidupnya karena hal-hal sederhana yang dibagikan idolanya.

Individu dengan parasocial relationship sering mengungkapkan penghargaan terhadap persona favorit mereka karena telah membantu mereka melewati masa-masa sulit. Selain itu, beberapa fans menganggap bahwa persona yang ditampilkan idolanya tersebut membantu membentuk identitas mereka sendiri secara signifikan.

Baca Juga: Apakah Bisa Mendapatkan Insentif Jika Belum Menjadi Penerima Kartu Prakerja?

Dukungan yang diberikan oleh parasocial relationship sangat berharga bagi Anda yang terlibat di dalamnya, dan dengan teknik media sosial baru, hubungan ini adalah cara yang layak untuk memperluas jaringan sosial individu dan menciptakan pertemanan baru di kehidupan nyata dengan sesama penggemar.

Selama bisa mengontrol dan memiliki batasan, parasocial relationship sebenarnya tak akan merugikan. Namun, jangan sampai lupa bahwa, Anda memiliki kehidupan nyata yang harus dijalani. Jangan sampai parasocial relationship mengganggu kehidupan Anda.***

Editor: Tyas Siti Gantina


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah