PR DEPOK - Hari Raya Galungan dan Kuningan akan dirayakan oleh umat Hindu, biasanya umat Hindu akan melakukan persembahyangan di tiap-tiap pura di Bali. Hari Galungan sendiri adalah hari kemenangan kebenaran (Dharma) diatas kejahatan (Adharma).
Perayaan Hari Raya Galungan identik dengan penjor yang dipasang di tepi jalan yang menghiasi jalan raya.
Selain itu, Hari Raya Galungan juga diperingati sebagai hari terciptanya alam semesta jagat raya beserta seluruh isinya.
Baca Juga: 7 Soto Ayam Paling Enak di Magelang, Kuahnya Mantap dan Cocok Disantap pakai Nasi Hangat!
Biasanya Hari Raya Galungan akan diperingati bersamaan dengan Kuningan setiap tahunnya oleh Umat Hindu.
Kata Galungan sendiri diambil dari bahasa Jawa Kuno yang berarti Bertarung dan biasanya disebut dungulan yang artinya menang.
Perbedaan penyebutan Wuku Galungan di Jawa dengan Wuku Dungulan di bali adalah memiliki arti yang sama yaitu Wuku kesebelas.
Baca Juga: The Impossible Heir Tayang Dimana? Ini Link Nonton dan Spoiler Episode 1-2
Sejarah Galungan
Hari Raya Galungan pertama kali diperingati oleh siapa masih belum bisa dipastikan tetapi Dirjen Bimas Hindu dan Buddha Departemen Agama RI memperkirakan Hari Raya Galungan sudah dirayakan oleh umat Hindu di seluruh Indonesia sebelum populer di Pulau Bali.