Ketersediaan Vaksin Covid-19, Airlangga Hartanto: Tingkatkan Kepercayaan Publik

8 Desember 2020, 15:23 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. /- Foto : Instagram @airlanggahartarto_official

PR DEPOK - Vaksin Covid-19 buatan Sinovac telah tiba di Indonesia pada Minggu, 6 Desember 2020 malam.

Ketersediaan vaksin Covid-19 tersebut, diharapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional.

Airlangga Hartarto mengatakannya dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: IPW Ungkap 7 Kejanggalan Insiden Tembak Mati Laskar FPI, Salah Satunya Petugas Berpakaian Preman

"Vaksin yang jadi game changer akan mampu meningkatkan kepercayaan publik terhadap kesehatan dan pemulihan ekonomi nasional," kata Airlangga seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Airlangga menyebutkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac yang tiba di Indonesia pada Minggu, 6 Desember 2020 saat ini tengah dalam prosedur emergency user authorization dari BPOM.

"Kita menunggu daripada prosedur emergencyuser authorization dari BPOM dan ini jadi prioritas pemerintah," ujar Airlangga.

Baca Juga: Covid-19 Dapat Hinggap di Ponsel, Ini Cara Membersihkannya dengan Benar

Menurut Airlangga, melalui vaksin ini dapat menjadi pendorong terjadinya pemulihan ekonomi secara penuh seiring dengan penerapan kebijakan gas dan rem oleh pemerintah untuk mengendalikan kasus Covid-19.

Airlangga mengatakan meskipun kasus pandemi di Indonesia terus bertambah namun tingkat kesembuhannya 82,91 persen lebih tinggi dari rata-rata kesembuhan global sehingga menjadi sinyal positif di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat.

"Sinyal positif di tengah pelonggaran aktivitas masyarakat seiring dengan penegakan protokol Covid-19 yang harus terus dijaga," ucap Airlangga.

Baca Juga: Cara Mudah Jaga Gula Darah Agar Terhindar dari Diabetes

Oleh sebab itu, Airlangga memastikan penyeimbangan kebijakan gas dan rem untuk bidang kesehatan dan ekonomi akan berimplikasi pada kebangkitan optimisme masyarakat ke depannya.

Hal itu terlihat pada momentum pemulihan ekonomi yang terjadi pada kuartal III yaitu dari minus 5,32 persen menjadi 3,49 persen didukung aktivitas manufaktur yang mulai ekspansif.

Tak hanya itu, pemulihan juga tercermin pada terjadinya pertumbuhan di berbagai sektor seperti pertanian, teknologi informasi dan komunikasi, industri pengolahan, konstruksi, perdagangan, serta ketahanan eksternal.

Baca Juga: Tips Mudah Agar Lolos Wawancara Kerja

"Untuk itu penting jaga momentum pertumbuhan ekonomi dan akan didorong belanja pemerintah sehingga diharapkan ada investasi rumah tangga dan investasi sektor swasta," tutur Airlangga.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler