PR DEPOK – Mantan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Ekonomi dan Industri era Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid, Kwik Kian Gie buka suara soal pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia tumbuh positif mencapai 7,07 persen (yoy) pada triwulan II-2021.
Kepala BPS, Margo Yuwono menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen tersebut dilatarbelakangi upaya pemerintah menjalankan program vaksinasi.
Baca Juga: Pasca 6 Bulan Sejak Dosis ke-2, Vaksin Moderna Terbukti Miliki Efikasi Sebesar 93 Persen
Dengan demikian, menurutnya, hal itu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.
Akan tetapi, pendapat berbeda justru datang dari Kwik Kian Gie melalui akun Twitter miliknya.
Hal itu ia sampaikan pada Jumat, 6 Agustus 2021 melalui akun Twitter @kiangiekwik.
Menurutnya, arti pertumbuhan ekonomi sebesar 7,07 persen tersebut memiliki arti yang berbeda bagi para ekonom dan “perut” rakyat.
“Arti perumubuhan ekonomi sebesar 7,07% untuk Q2 2021 itu beda buat para ekonom dan buat perut rakyat,” tulis Kwik Kian Gie seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui, BPS mencatat terjadi kontraksi dalam perekonomian Indonesia pada triwulan I-2021, yakni minus 0,74 persen.
Baca Juga: Soroti Eks Koruptor Jadi Komisaris BUMN, Gus Umar: Hanya di Era Jokowi
Sehingga secara kuartal (qtq), menurut BPS, ekonomi naik sebesar 3,31 persen pada triwulan II-2021.
Pencatatan di zona positif ini sendiri merupakan yang pertama kalinya sejak ekonomi Indonesia terkontraksi pada triwulan II-2020, hingga mencapai 5,32 persen.
Adapun faktor kontraksi ekonomi mulai terwujud yakni adanya berbagai kebijakan pemerintah di awal pandemi Covid-19.
Dari sekian kebijakan tersebut, salah satunya yakni Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).***