PR DEPOK - Pemerintah sudah menyalurkan bantuan sosial atau bansos pangan berupa beras ke masyarakat yang kurang mampu atau penerima manfaat PKH dan BPNT.
Selain beras, pemerintah pun membagikan bansos pangan berupa telur sebanyak 1 tray atau 10 butir dan daging ayam sebanyak 0,9-1,1 kg.
Tahap pertama penyaluran bansos pangan sudah dilakukan pada 15 April 2023 lalu, untuk bulan Mei 2023 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) merealisasikan bantuan pangan telur dan daging ayam sudah mencapai 69 persen atau 995 ribu paket per 18 Mei 2023.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Soto di Garut yang Dijamin Enak, Dilengkapi Alamat, Jam Buka, dan Rating
Hal tersebut seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi.
"Total ada tujuh provinsi yang menjadi sasaran penyaluran. Kita juga sudah mulai penyaluran di dua provinsi di wilayah Indonesia timur, yaitu NTT dan Sulawesi Barat," katanya di Jakarta, Jumat.
Berikut rincian bantuan pangan yang sudah didistribusikan di enam provinsi yaitu:
Baca Juga: Inalillahi, Aktor Lawas Eeng Saptahadi Dikabarkan Meninggal Dunia
- Banten sebanyak 51 ribu paket (79 persen)
- Jawa Barat 338 ribu paket (82 persen)
- Jawa Tengah 308 ribu paket (95 persen)
- Jawa Timur 252 ribu paket (67 persen)
Baca Juga: KJP Plus Mei 2023 Cair Kapan? Intip Persyaratan dan Cek Status Penerima di kjp.jakarta.go.id
- Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Barat, dan Sumatera Utara 46 ribu paket (33 persen).
Sasaran pemerintah bansos pangan ini untuk Keluarga Berisiko Stunting (KRS) yang didata dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Arief Prasetyo Adi pun mengatakan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk menurunkan angka stunting, serta melibatkan mitra peternak mandiri kecil sebagai penyuplai produk.
Baca Juga: Instagram Down Pagi Ini, Pihak IG Sampaikan Pernyataan Ini Setelah Aplikasi Bisa Diakses Lagi
Program yang dijalankan dalam melibatkan mitra peternak mandiri kecil yaitu sesuai arahan langsung Bapak Presiden agar para peternak turut berkontribusi menjaga stabilitas harga jual telur dan daging ayam di tingkat peternak.
Seperti kita ketahui bahwa Keluarga Rawan Stunting (KRS) harus diberantas jika negara kita ingin menjadi negara maju, maka angka stunting tidak boleh diatas 10 persen.
Mengutip dari Antara, penanganan angka stunting bukan hal yang mudah harus dari semua pihak saling bekerja sama secara giat, bagaimanapun kondisinya dan pemimpinnya menangani stunting harus terus berlanjut selama nyawa masih di badan seperti yang dikatakan oleh Menko Muhadjir Effendy.
"Siapapun presiden, gubernur, walikota, camat, dan lurah yang berganti maka penanganan stunting harus berkelanjutan selama kita masih hidup," ungkap Menko PMK Muhadjir Effendy dalam kunjungan kerja ke Balai Penyuluhan Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau, dikutip oleh tim PR Depok dari Antara, Jumat, 19 Mei 2023.***