Arief Poyuono Tuding Anies Baswedan Ikut Andil dalam Mandeknya Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

23 September 2020, 17:04 WIB
Foto Arief Puyono /pikiran-rakyat

PR DEPOK – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dituding memiliki andil dalam mandeknya pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari RRI, tudingan terhadap Anies itu berasal dari Ketua Umum Lembaga Pemantau Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (LPPC19-PEN) Arief Poyuono.

Menurutnya, Anies terkesan menyepelekan penyebaran Covid-19 saat memasuki era kebiasaan baru di Jakarta.

Baca Juga: Kembali Pecah Rekor, Kasus Positif Covid-19 per Rabu 23 September 2020 Bertambah 4.465 Orang

Menurutnya, salah satu keteledoran Pemprov Jakarta yaitu segera mengizinkan car free day dengan tidak melakukan kontrol penerapan protokol kesehatan.

"Keteledoran Pemprov DKI Jakarta salah satunya dengan segera mengizinkan car free day, tidak melakukan kontrol penerapan protokol kesehatan yang ketat dengan melibatkan aparat keamanan terhadap masyarakat yang melakukan aktivitas di resto-resto, pusat perbelanjaan serta mengizinkan aksi-aksi demo di Jakarta yang sudah tidak mengindahkan protokol kesehatan lagi," kata Arief Poyuono.

Ia menuding bahwa penyebab terjadinya resesi ekonomi merupakan dampak ketidakmampuan Anies dalam menangani Covid-19.

Baca Juga: Dituduh Sengaja Sebarkan Covid-19 ke Dunia, Xi Jinping: Jangan Ada Negara yang Politisasi Virus!

"Penyebab resesi ekonomi itu ketidakbecusan kerja Gubernur DKI Jakarta dalam menangani Covid-19," ujar Arief Poyuono.

Lebih lanjut, Poyuono mengatakan bahwa hal tersebut memberikan dampak besar terhadap laju pertumbuhan ekonomi di kuartal II yang semestinya dengan program-program Komite PC19-PEN pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh ke arah positif.

"Ini malah menjadi ke angka minus 2 sampai minus 2,7 persen," tutur Poyuono.

Baca Juga: Warga Dihimbau Waspada, Beberapa Klaster Baru Covid-19 Bermunculan di Jakarta, Pernikahan Terbanyak

Sebelumnya diketahui bahwa Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal III tahun 2020 akan minus 2,9 persen hingga minus 1,1 persen.

Sementara pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan di tahun ini diperkirakan akan berada pada kisaran minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.

Karena itu, Sri Mulyani menyatakan bahwa bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami resesi ekonomi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler