Sri Mulyani Prediksi RI Alami Resesi Kuartal III, DPR: Pemerintah Jangan Salah Ambil Kebijakan

24 September 2020, 10:14 WIB
Ilustrasi PHK./ /

PR DEPOK - Kata 'resesi' pada beberapa bulan terakhir telah memicu polemik dan memunculkan berbagai opini publik ditengah masyarakat, khususnya saat ini dimasa pandemi Covid-19.

Kabar tersebut, bahkan baru-baru ini telah disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjelaskan penurunan keadaan ekonomi di tanah air, akan mengalami resesi pada akhir bulan September 2020, bahkan tanpa disadari sudah berjalan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Sufmi Dasco Ahmad meminta agar pemerintah menerbitkan kebijakan yang strategis bagi yang berdampak sehingga bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama ditengah masa resesi ekonomi.

Baca Juga: Sempat Terima Ancaman Bom dan Evakuasi Pengunjung, Menara Eiffel Kembali Dibuka

Selain itu, dirinya mengatakan pemerintah telah merevisi pada keberlangsungan yang memantau proyeksi ekonomi kuartal III tahun 2020.

Diketahui pada proses proyeksi keberadaan ekonomi kuartal III dan kuartal IV akan menunjukan gejala negatif.

"Kami minta ke pemerintah untuk membuat kebijakan-kebijakan strategis yang dinikmati dan berhubungan dengan masyarakat, sehingga bisa menggerakkan kembali roda ekonomi," kata Sufmi pada Kamis, 24 September 2020 dikutip oleh Pikiranrakyat-depok.com dari RRI.

Baca Juga: Raih Keuntungan hingga Puluhan Miliar, Klinik Aborsi Rumahan Digerebek Polisi

Pihaknya mengharapkan, pemerintah akan menerbitkan suatu kebijakan yang strategis sebagai jalan solusi yang diperuntukan bagi pekerja yang berdampak, sehingga memicu terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Sufmi meyakini, dengan adanya bentuk koordinasi serta kerjasama yang baik pada pihak kementerian maka krisis perekonomian dapat bisa untuk dilalui.

"Kami optimis dengan kerja sama yang baik antara Pemerintah dan semua komponen, mudah-mudahan krisis ekonomi ini dapat kita lalui bersama," ujar Sufmi.

Baca Juga: Babak Baru Kasus Djoko Tjandra, Dua Pejabat Imigrasi Turut Diperiksa

Sebelumnya, revisi pada kuartal III tahun 2020 pada perekonomian telah dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati diluar dari pertumbuhan ekonomi kuartal III dan IV yang diperkirakan memicu arah kondisi yang negatif.

Sufmi menambahkan, pada kuartal III keadaan perekonomian di Indonesia kemungkinan akan mengalami perubahan minus 2,9 persen hingga merosot menurun pada minus 1,1 persen.

Namun pada kuartal II di Indonesia pertumbuhan ekonomi sudah mengalami minus 5,32 persen.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Covid-19, KPU Depok Adakan Pengundian Nomor Urut Pasangan Lewat Streaming

Maka, tidak menutup kemungkinan bila Indonesia akan terjadi resesi ekonomi, kondisi tersebut dilihat secara keseluruhan, pada pertumbuhan perekonomian di akhir tahun diperkirakan berada pada kisaran minus yang merosot dari 1,7 persen menurun menjadi minus 0,6 persen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler