Sudah Jadi Pakaian Keseharian, Fesyen Muslim Miliki Potensi Tingkatkan Sektor Perekonomian Indonesia

23 Oktober 2020, 15:06 WIB
Ilustrasi fesyen muslim.* /Antara/Nanien Yuniar./

PR DEPOK - Mayoritas masyarakatnya beragama Islam, membuat sektor busana muslim di Indonesia pun kian meningkat. Fesyen muslim tersebut pun cakupannya meluas, bukan hanya dalam negeri tetapi hingga mancanegara.

Sektor busana atau fesyen muslim berpotensi untuk memberikan kontribusi kepada sektor perekonomian Indonesia. Hal ini karena fesyen Muslim di Indonesia sudah menjadi pakaian keseharian.

Hal itu dikemukakan oleh Kepala Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, M. Anwar Bashori.

Baca Juga: Demi Dapatkan Tambahan Uang Jajan, Sejumlah Mahasiswa di AS Nekat Suntik Covid-19 ke Tubuhnya

"Dengan adanya halal lifestyle, pasar Indonesia luar biasa, apalagi jika bisa dikembangkan dan terus diproduksi," ucap Anwar, melalui diskusi daring, Kamis 22 Oktober 2020.

Lanjutnya, Anwar menilai dengan adanya pandemi Covid-19 yang menuntut segala aktivitas beralih menjadi digital dan virtual, bisa menjadi peluang baru bagi para pelaku di industri fesyen untuk merambah pasar lebih luas lagi, dengan mengikuti berbagai gelaran fesyen internasional secara virtual.

"Harapannya, dengan adanya fesyen week, dan gelaran fesyen lain, bisa jadi kesempatan ekspansi, terlebih dengan virtual showcase juga bisa jadi jalan dan kontribusi ekonomi Indonesia," ujar anwar.

Anwar optimistis bahwa fesyen dan busana Indonesia bisa bersaing dengan negara-negara lain. Menurut Anwar, kekuatan Indonesia berada di nilai lokal dan budaya (local wisdom and herritage value) yang terpampang di kain-kain tradisional hingga model busananya.

Baca Juga: Sempat Akan Menyobek Jilbab Korban, Pelaku Penikaman 2 Wanita Muslim di Prancis Diduga Anti-Islam

"Dengan adanya ide sustaibable fesyen dan local wisdom Indonesia ini jadi kekuatan fesyen Indonesia. Bukan cuma jual barang, tapi konsep dan nilainya," kata Anwar, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

"Ini mirip-mirip dengan ekonomi syariah, bukan fatwanya yang dijual, tapi value-nya. Potensi ini luar biasa. Local herritage kita: UMKM, index giving, welas asih, dan seni, tidak sama dengan negara lain," ujar Anwar.

Bank Indonesia sendiri terlibat di Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang merupakan ajang tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia.

Penyelenggaraan ISEF yang telah memasuki tahun ketujuh ini sebagai upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah nasional guna turut mendorong pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga: Kerap Disematkan Anti-Pancasila, Rocky Gerung Sebut Habib Rizieq Lebih Pancasilais Ketimbang Jokowi

ISEF bertujuan mendorong pengembangan rantai ekonomis bagi ekosistem halal, di mana fesyen muslim merupakan salah satu sektor prioritas di dalamnya.

Sementara itu, sebanyak 10 perancang busana dan empat brand aksesoris dari Industri Kreatif Syariah Indonesia (IKRA Indonesia) siap untuk tampil dalam pekan mode internasional Virtual Fashion Show Mercedes-Benz Fashion Week Russia, petang ini pukul 19.00 WIB.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler