Sejumlah Indikator Strategis Tunjukan Perbaikan, Jokowi Yakini Ekonomi Indonesia Akan Pulih

25 Oktober 2020, 17:06 WIB
Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). /YouTube/ Sekretariat Presiden

PR DEPOK – Pandemi Covid-19 menimbulkan dampak yang sangat besar dari mulai masalah kesehatan, sosial, hingga ekonomi.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian berbagai negara mengalami kontraksi bahkan resesi, termasuk Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan pada peringatan HUT ke-26 Partai Golkar hari Sabtu, 24 Oktober 2020.

Baca Juga: Catat! PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang Lagi, tetapi Anies Baswedan Sebut Bisa Dicabut jika...

"Perekonomian di berbagai negara mengalami kontraksi, bahkan resesi. Tidak ada yang kebal dari pademi, termasuk negara kita, Indonesia," katanya.

Mantan Wali Kota Solo ini menyebutkan sebelum pandemi melanda, ekonomi Indonesia selalu tumbuh sekitar 5 persen.

Namun, lanjutnya akibat pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat di tahun 2020.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Sebut Indonesia Punya Potensi jadi Produsen Halal Besar Dunia

Diketahui pertumbuhannya menjadi 2,97 persen pada triwulan I dan minus 5,32 persen pada triwulan II.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebutkan bahwa kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih landai dibandingkan dengan negara-negara lain.

Atas dasar itu, dirinya meyakini bahwa perekonomian Indonesia akan pulih.

Baca Juga: Antisipasi Kepadatan Lalu Lintas Saat Libur Panjang, Polda Metro Jaya Turunkan 749 Personel

"Tetapi dibandingkan dengan negara-negara lain, kontraksi ekonomi Indonesia relatif lebih dan saya meyakini, insya Allah mampu untuk segera recovery, mampu melakukan pemulihan," ujar Jokowi.

Keyakinannya itu didasari pergerakan berbagai indikator strategis yang menunjukkan perbaikan selama triwulan III di tahun 2020.

Selain itu, dirinya mengatakan bahwa harga-harga pangan seperti beras tetap terjaga, bahkan jumlah penumpang angkutan udara pada bulan Agustus naik sekitar 36 persen dari bulan sebelumnya.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar PT Shell Indonesia Beri Bantuan Senilai Rp600 Ribu Bagi Pendaftar Prakerja

Dia menambahkan pada September 2020, neraca perdagangan Indonesia surplus 2,44 miliar dollar AS.

Purchasing Managers’ Index (PMI), menurutnya juga memasuki tahap ekspansi kembali dan telah terjadi peningkatan konsumsi.

Hal itu, dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomian kian membaik.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Covid-19, Bupati Lebak Tutup Semua Destinasi Liburan Selama Libur Panjang

"Itu artinya, peluang untuk mengembangkan usaha akan semakin terbuka, pertumbuhan ekonomi akan terus membaik dan penciptaan lapangan kerja bisa semakin terbuka," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: setkab

Tags

Terkini

Terpopuler