Ekonomi RI Terbaik Setelah Tiongkok, Airlangga Hartarto: Kerja Keras KPCPEN Diakui Internasional

- 25 November 2020, 15:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto /Setkab.go.id

PR DEPOK - Kerja keras KPCPEN (Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional) akhirnya diakui oleh dunia internasional.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia menunjukan perbaikan signifikan di tengah Pandemi Covid-19.

Bahkan, ke depan perekonomian Indonesia diproyeksikan akan mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Kena OTT, Joko Widodo Tegaskan Hormati Proses Hukum di KPK

Hal ini terungkap dalam laporan terbaru Dana Moneter Internasional (IMF).

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 itu, IMF menyebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun ini terbaik kedua setelah Tiongkok.

Di antara kelompok negara-negara G-20, pertumbuhan ekonomi Indonesia terbukti masih menempati posisi terbaik kedua sesudah Tiongkok.

Baca Juga: Menteri KKP Edhy Prabowo Kena OTT, Fahri Hamzah: Alhamdulillah, Maju Terus KPK

"Ini tentunya sebuah pencapaian yang patut kita syukuri bersama, karena program-program yang Pemerintah jalankan untuk pemulihan ekonomi nasional cukup berhasil dan diakui oleh dunia," ungkap Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.

Sepanjang tahun 2020, atau lebih tepatnya sejak pandemi merebak, kondisi perekonomian global menghadapi tekanan luar biasa.

Perekonomian seluruh negara di dunia, termasuk anggota G-20 juga mengalami kontraksi cukup parah.

Baca Juga: Respons OTT KPK Terhadap Edhy Prabowo, Arief Poyuono: Tamat Sudah Cita-cita Prabowo Jadi Presiden RI

Namun, berkat semangat dan kerja keras KPCPEN serta arahan dari Presiden Joko Widodo, Perekonomian Indonesia mampu bertahan di tengah hantaman gelombang pandemi.

"Kita akan mencoba menjaga ekonomi Indonesia agar kita mampu mengatasi Covid-19 dan sekaligus memulihkan ekonomi menjadi ekonomi yang lebih kuat, sehat, dan mampu membangun fondasi yang lebih baik," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Kondisi pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga 2020 yang hanya mengalami kontraksi sekitar minus 3,49 persen, terbukti membaik. Pasalnya di kuartal kedua pertumbuhan ekonomi Indonesia sempat minus 5,32.

Baca Juga: Apresiasi Penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo, Mantan Jubir KPK: Kerja Luar Biasa, Hormat

Pertumbuhan itu jauh lebih baik dari negara tetangga seperti Singapura yang sempat minus 13,2 persen pada kuartal kedua tahun 2020. Indonesia terbukti memiliki ketahanan ekonomi yang patut diacungi jempol Airlangga Hartarto juga menyatakan saat ini Indonesia sudah masuk masa pemulihan ekonomi, yang akan terus berlangsung hingga tahun 2021. Ini berdasarkan berbagai indikator kinerja ekonomi nasional yang mulai membaik.

"Pada 2020, Indonesia akan mencapai pertumbuhan berkisar -1,6 persen hingga 6 persen. Hal ini akan membuat Indonesia berada di range pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari negara lain," kata Airlangga.

Dirinya juga menurutkan jika utilisasi sektor industri pun membaik, rata-rata di angka 55 persen.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Tes Swab Covid-19 Sebabkan Lapisan Otak Pecah

Selain itu, terjadi penurunan risiko investasi dimana nilai indeks saham membaik dan kapitalisasi pasar mulai pulih kembali.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah