PR DEPOK - Zara merupakan brand fashion asal Spanyol yang didirikan pada tahun 1979 oleh Amancio Ortega.
Saat ini, hampir seluruh orang di dunia mengenal brand fashion satu ini.
Zara menjadi salah satu ritel fashion yang menggunakan strategi pemasaran genius sehingga mudah dikenali banyak orang.
Baca Juga: Dituding Berutang ke Mantan Manajer hingga Rp1,7 Miliar, Denny Sumargo: dari Mana Hitungannya?
Menggunakan skema be fast not first membuat Zara mampu bersaing dalam pasar bisnis ritel fashion. Zara mampu menciptakan fashion yang sedang tren dengan harga yang terjangkau.
Amancio Ortega juga menciptakan proses kerja baru yang disebut fashion instant.
Dengan bantuan tim dan para desainer, Ortega mampu membuat tren fashion yang baru dengan waktu pembuatan yang singkat.
Beberapa strategi menarik tersebut sukses membuat Zara mampu masuk dalam pasar global.
Baca Juga: Unggah Momen Kebersamaan dengan Vincent Verhaag, Jessica Iskandar: Tuhan Mendengar Doaku
Untuk mendapatkan keberhasilan dalam dunia ritel fashion seperti Zara, maka Anda bisa menerapkan beberapa strategi pemasaran berikut.
Membuat suatu produk eksklusif dan langka
Zara membuat produk secara eksklusif dan langka, karena itu para pelanggan mereka berpikir, jika tidak membeli sekarang maka barang tersebut akan habis dan mereka tidak bisa memilikinya.
Strategi ini juga bisa Anda terapkan pada bisnis Anda untuk bisa meningkatkan penjualan.
Produk baru setiap tahunnya
Seperti dalam skema penjualan yakni be fast not first, Zara selalu ada barang baru setiap tiga minggu sekali. Strategi tersebut juga membuat para pelanggan merasa bahwa mode fashion Zara selalu up to date.
Fokus pada pelanggan
Zara membuat masukan dari pelanggan mereka adalah suatu proses kreativitas yang membuatnya lebih baik lagi.
Ortega selalu mencoba memahami hal yang sedang pelanggannya inginkan untuk bisa membuat industri fashion ini selalu berkembang.
Baca Juga: Beri 7 Hari untuk Warkopi Ganti Nama, Indro Warkop: Nggak Ada dalam Sejarah Lawak, Peniru Sukses
Memanfaatkan sosial media
Brand fashion ternama ini memilih menggunakan social media mereka dibanding beriklan di media massa.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Harvard Business School, Zara hanya mengeluarkan 0,3 persen pendapatannya untuk beriklan di media dibandingkan dengan fashion retail lainnya.
Menerapkan strategi 4P yang unik
Dalam strategi 4P (produk, price, place, dan promotion) ini juga memengaruhi kesuksesan dari Zara. berikut penjelasannya:
Baca Juga: Ibu Hamil yang Jalani Vaksinasi Covid-19 Terbukti Membantu Wariskan Antibodi ke Bayi Baru Lahir
Place
Zara membuat toko offline mereka terletak di jalan utama kota metropolitan. Dengan desain interior toko yang serba putih dan mewah membuat mereka beranggapan bahwa toko tersebut akan mendapatkan perhatian banyak orang.
Zara mengungkapkan bahwa dengan strategi seperti itu maka mereka tidak perlu mengeluarkan budget untuk melakukan iklan.
Produk
Produksi baju-baju zara dilakukan di rumah mode miliknya sendiri. Tidak seperti ritel fashion lainnya yang memiliki pabrik di negara Asia.
Zara justru memilih sistem produksi in house seperti itu dengan alasan produk-produk yang sedang tren bisa dibuat dengan cepat.
Price
Strategi dari Zara yaitu selalu memberikan fashion yang sedang tren dengan harga yang terjangkau.
Dibanding dengan kompetitor retail lainnya, produk Zara termasuk lebih terjangkau dengan kualitas yang baik.
Promotion
Strategi promosi Zara memang terbilang unik dan berbeda dari lainnya.
Zara tidak berfokus pada promosi di media massa, mereka hanya fokus pada kepuasan pelanggan yang akan memberikan informasi dari mulut ke mulut pada pelanggan baru lainnya.
Jika Anda sedang membangun bisnis fashion ritel, maka strategi pemasaran Zara di atas bisa Anda terapkan untuk bisnis Anda.***