Brexit Dirayakan Warga Inggris, Indonesia Akan Terpengaruh

- 1 Februari 2020, 12:51 WIB
MASYARAKAT Inggris merayakan Brexita atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa di London Jumat 31 Januari 2020 waktus etempat.*
MASYARAKAT Inggris merayakan Brexita atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa di London Jumat 31 Januari 2020 waktus etempat.* /HENRY NICHOLLS/REUTERS/REUTERS

PIKIRAN RAKYAT - Sejak Jumat 31 Januari 2020 siang waktu Inggris, masyarakat Inggris pendukung Brexit dengan bendera Union Jack memenuhi lapangan di depan gedung Parlemen Westminster Abbey yang tidak jauh dari KBRI London.

Koresponden Antara London melaporkan dari Parlement Square, terdapat juga serombongan warga Inggris yang ingin Inggris tetap menjadi bagian dari Uni Eropa.

Akan tetapi, rombongan itu membubarkan diri karena tidak tahan mendapat cacian dari para pendukung Brexit. Mereka meinggalkan lokasi dengan kawalan polisi.

Baca Juga: King of The Kings Mengaku Punya 2 Juta Triliun Poundsterling

Baca Juga: 243 Orang Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, dan Tinggalkan Rumah Sakit

Aksi damai berlangsung hingga larut malam saat detik-detik mendekati pukul 23.00 malam waktu setempat. Pendukung Brexit merayakan kemenangan dengan mengibarkan bendera Union Jack yang dijual seharga 2 poundsterling.

“Kami sekarang akan menentukan nasib kami sendiri tanpa perlu ada yang mengatakan apa yang harus kami lakukan,” ujar seorang ibu yang berdiri di depan patung perdana menteri Inggris periode 1940-1945 Winston Churchill.

MASYARAKAT Inggris merayakan Brexita atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa di London Jumat 31 Januari 2020 waktus etempat.*
MASYARAKAT Inggris merayakan Brexita atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa di London Jumat 31 Januari 2020 waktus etempat.* REUTERS

Pengamat politik Inggris Jason Marc menegaskan, dengan kemenangan Brexit, pemerintah Inggris mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan nasib rakyat Inggris yang telah memilih keluar dari Uni Eropa.

Inggris secara resmi meninggalkan Uni Eropa setelah menjadi anggota blok ekonomi itu selama 47 tahun.

Selama lebih dari tiga tahun terakhir terlibat dalam polemik Brexit, masyarakat Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa setelah melakukan referendum.

Kerja sama dengan Indonesia

Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Inggris, merangkap Irlandia dan International Maritime Organization yang berkedudukan di London, Rizal Sukma mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Inggris secara menyeluruh berjalan baik.

Dalam wawancara awal tahun, dia mengatakan bahwa kerja sama di berbagai bidang berjalan normal, khususnya usai referendum Brexit.

Baca Juga: Mengenang Awal Persahabatan Manchester United dan Real Madrid

Justru, Inggris ingin memberi perhatian yang lebih besar terhadap Indonesia usai Brexit.

Hal itu, ujar mantan Direktur Eksekutif CSIS, terjadi karena Inggris ingin mengembangan hubungan kerja sama ekonomi yang lebih erat dengan negara-negara di luar Eropa setelah mereka keluar dari Uni Eropa.

Menurut anggota Dewan Penasihat Institute for Peace and Democracy itu, Indonesia merupakan negara yang ekonominya sedang tumbuh pesat, yang tentunya penting bagi Inggris.

“Mereka menyadari potensi ekonomi Indonesia yang besar sekali dalam 10-15 tahun mendatang,” ujar Rizal Sukma.

Inggris juga ingin mengembangkan hubungan dengan ASEAN. Lagi-lagi, Indonesia adalah negara penting di ASEAN.

Dia mengatakan, saat ini Indonesia dan Inggris sedang menyusun rancangan kerja sama ekonomi usai Brexit.

Besarnya perhatian Inggris terhadap kawasan Asia Tenggara juga terlihat dari keputusan untuk mengangkat Perwakilan Tetap Inggris untuk ASEAN.

“Usai Brexit, kita harus jeli menangkap peluang-peluang kerja sama baru tersebut. Ini yang sedang kami lakukan di KBRI London," kata dia.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Permenpan RB


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x