Meski Sektor Ekonomi di Jabar Terpukul Akibat Corona, Pemerintah Sebut Masih di Titik Aman

- 16 Mei 2020, 22:04 WIB
ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.*
ILUSTRASI buruh, pekerja, pabrik.* /ADE MAMAD/PR/

Baca Juga: Tiongkok Terus Gertak Taiwan, AS Siagakan Kapal Perang Dilengkapi Rudal Jelang Pelantikan Presiden 

"Ini berakibat ke daya beli masyarakat di Jawa Barat. Mengakibatkan juga pangan terhambat, karena pasar induk mengurangi omzetnya, karena pasokannya juga berkurang," ucapnya.

Dia menambahkan, kondisi ini membuat petani dan peternak kesulitan menjual komoditasnya karena tidak ada pembeli.

"Mei (seharusnya) puncaknya panen. Padi harusnya panen, peternak sudah menyiapkan pula untuk panen di bulan puasa dan lebaran, peternak kesulitan menjual," ujarnya.

Ironi terjadi karena di tingkat produksi harga jatuh tapi di tingkat konsumen harga tetap melambung tinggi. “Maka inflasi masih meninggi,” kata Rahmat.

Baca Juga: UPDATE Corona di Depok 16 Mei: Kasus ODP 0, 18 Orang Positif Usai Jalani PCR 

Untuk meminimalisasi dampak dari tertekannya berbagai sektor industri dan pertanian, Pemprov Jabar berkoordinasi dengan asosiasi pengusaha dan pemerintah kota kabupaten.

"Di sektor pangan kita masih melakukan berbagai koordinasi untuk penyerapan di sentra produksi, juga di berbagai pasar," katanya.

Sementara untuk masyarakat menengah/kecil, selain bansos dari pemerintah pusat, Pemprov Jabar bekerja sama dengan PT Pegadaian agar masyarakat tetap bertahan dan mengamankan asetnya.

Pemprov Jabar juga mengeluarkan Bantuan Tidak Terduga untuk menyerap produk APD yang dibuat oleh UKM.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Humas Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x