Ada Kekhawatiran Soal Ekonomi China, Rupiah Melemah terhadap Dolar AS

- 20 Juni 2023, 15:29 WIB
Ilustrasi uang dolar AS. Rupiah melemah terhadap dolar AS akibat adanya kekhawatiran soal perlambatan ekonomi China dan perkiraan suku bunga bank.
Ilustrasi uang dolar AS. Rupiah melemah terhadap dolar AS akibat adanya kekhawatiran soal perlambatan ekonomi China dan perkiraan suku bunga bank. /Pixabay/

“Powell diharapkan memberikan penjelasan kebijakan suku bunga The Fed ke depan, mengingat pada FOMC (Federal Open Market Committee) minggu lalu mengisyaratkan akan ada dua kali kenaikan suku bunga hingga akhir tahun,” ungkap Lukman.

Apabila terjadi kenaikan suku bunga, hal ini akan memberikan tekanan pada rupiah, terutama mengingat Bank Indonesia sudah mulai merencanakan penurunan suku bunga.

Ditambahkannya, jika hal ini terjadi, perbedaan kebijakan suku bunga antara Bank Indonesia dan The Fed akan menaikkan nilai tukar rupiah. Meskipun tanpa penurunan suku bunga, tingkat suku bunga Bank Indonesia akan sejajar dengan The Fed jika suku bunga dinaikkan dua kali.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Coto di Makassar yang Menggugah Selera dengan Tempat, Rating, dan Harganya

”Apabila ini terjadi maka divergensi kebijakan suku bunga antara BI dan The Fed akan menekan rupiah. Tanpa menurunkan suku bunga pun, suku bunga BI akan sama dengan The Fed yang apabila menemukannya dua kali,” Katanya.

Pada hari Selasa pagi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar antar bank Jakarta melemah sebesar 0,36 persen atau 54 poin, menjadi Rp14.994 per dolar AS dibandingkan sebelumnya Rp14.940 per dolar AS.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah