Sentil KPI yang Dinilai 'Pilih Kasih' Soal Prokes, Deddy Corbuzier: Sinetron Pelukan Gak Pake Masker Boleh!

HM
12 Februari 2021, 12:36 WIB
Deddy Corbuzier protes kebijakan pengecualian KPI Pusat soal kegiatan penyiaran menggunakan masker antara sinetron dengan talkshow. /Instagram/@mastercorbuzier.

PR DEPOK - Deddy Corbuzier menyoroti kebijakan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) yang tebang pilih dalam aturan protokol kesehatan (prokes) yang harus diterapkan di program-program televisi.

Hal itu disampaikan Deddy Corbuzier melalui unggahan di akun Instagram miliknya @mastercorbuzier pada Kamis, 11 Februari 2021 kemarin.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Deddy Corbuzier mengaku bingung dengan aturan KPI yang tetap mengharuskannya memakai masker saat membawakan acara.

Baca Juga: Beberkan 2 Tipe Buzzer, Christ Wamea: Ada yang Tugasnya Maki-maki, Ada Juga yang Tugasnya Lapor Polisi

Padahal, kata dia, saat dan sebelum dimulainya acara yang dirinya bawakan, ia mengaku sudah menerapkan dan melewati sejumlah aturan prokes yang berlaku.

Gue nih lagi bingung sama aturan KPI Komisi Penyiaran Indonesia. Gue punya talkshow ya,  talkshow gue kan duduknya jauh-jauhan, tidak berdiri, tidak salam-salaman, tidak tempel-tempelan, duduk jauh-jauhan, sudah melewati protokol kesehatan, PCR, semuanya udah terus harus pake masker,” ujar Deddy Corbuzier sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Jumat, 12 Februari 2021.

Deddy Corbuzier mengeluhkan aturan KPI lantaran betapa pengapnya menggunakan masker saat memandu acara talkshow selama lebih dari satu jam, terlebih lagi jika taping itu akan memakan waktu lebih lama lagi.

Baca Juga: Insiden Mikrofon Dimatikan Terjadi Lagi, Kali Ini Saat Anggota DPR Menolak SKB 3 Menteri Soal Seragam Sekolah

Sementara itu, ia membandingkan dengan aturan prokes dalam tayangan sinetron. Para pemeran diperbolehkan tidak memakai masker meski dalam prakteknya, adegan yang mereka perankan justru lebih membutuhkan masker jika tujuannya untuk mencegah penyebaran Covid-19.

Nah anda mungkin belum pernah ngebawain talkshow satu jam lebih pake masker. Tapi ya sudahlah anggap saja itu memang membantu. Tapi sinetron boleh tidak pakai masker, mantap!,” ujarnya.

Deddy Corbuzier juga mempertanyakan kemungkinan penerapan prokes untuk syuting sinetron lebih baik sehingga aturan yang ditegakkan KPI berbeda-beda.

Baca Juga: Tegaskan Tidak 'Pandang Bulu', Polri Pastikan Laporan Terhadap Novel Baswedan akan Ditindaklanjuti

Lebih lanjut, pria berusia 44 tahun ini mengaku tidak terlalu mempermasalahkan jika memang KPI sudah memastikan hal tersebut.

“Apakah mungkin kalian berpikir bahwa protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kita? Saya nggak tahu, atau protokolnya lebih? saya juga nggak tahu. Tapi kalau seandainya memang mereka protokolnya jauh lebih baik dibandingkan kita dan anda sudah mengecek hal tersebut tiap hari, cek dong tiap hari,” ujarnya menambahkan.

Deddy Corbuzier juga menyayangkan jika apa yang ditampilkan dalam sinetron itu menjadi contoh kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Aliansi Mahasiswa UGM: Selamat Jokowi Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan

Bukankah film atau sinetron itu menggambarkan kehidupan masyarakat. Jadi masyarakat akan melihat, oh ternyata kalau pelukan di jalan, pacaran, gandengan itu boleh gak pake masker. Apakah tidak menghambat kinerja satgas kita juga, atau ada yang spesial, atau gimana?,” ujarnya.

Soal kritikannya tersebut, Deddy Corbuzier mengatakan bukan merasa iri dengan sinetronnya, terlebih dia juga menontonnya. Namun ia hanya ingin tahu mengapa kebijakan untuk program talkshow dan sinetron dibedakan.

“Cuman pengep gitu kalo lu pada tahu bawain talkshow satu, dua jam lebih pake masker. Padahal semua protokolnya udah kita jalanin,” kata Deddy Corbuzier.

***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Instagram @mastercorbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler