PR DEPOK – Tretan Muslim bercerita bahwa ia secara tidak sengaja menemukan lukisan wajah partner-nya Coki Pardede saat tengah bersih-bersih rumahnya.
Seolah sudah merasakan firasat, Tretan Muslim kemudian yang memasang lukisan wajah Coki Pardede itu di kediamannya.
Penemuan lukisan wajah Coki Pardede ini disampaikan Tretan Muslim melalui satu unggahan di akun Instagram pribadinya @tretanmuslim.
Baca Juga: Saat Kritis, Deddy Corbuzier Telepon Notaris untuk Pindahkan Harta jadi Atas Nama Azka
"Sekitar seminggu lalu pas beres2 barang ga sengaja nemu lukisan coki ini dan gatau knp pengen aja dipajang dirumah.. Ternyata memang ada kejadian Why Why Why," kata Tretan Muslim seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Diketahui bersama, Coki Pardede belum lama ini ditangkap pihak kepolisian atas kasus penyalahgunaan narkoba jeni sabu.
Kemudian, Tretan Muslim melanjutkan ceritanya, tepatnya pada tiga tahun lalu di bulan September dan Oktober, keduanya pernah melakukan kegiatan masak-masak Ultra Why.
“3 tahun lalu dibulan2 September-Oktober seperti ini kita berdua sudah pernah melakukan masak2 Ultra Why,” kata dia.
“Memang klo ada slogan September ceria itu sangatlah bullshit,” tuturnya menambahkan.
Lebih lanjut, Tretan Muslim mengatakan bahwa pertarungan siapa yang lebih Why kali ini dimenangkan oleh Coki Pardede.
“See you on the other side, Lucifer reborn," pungkas Tretan Muslim.
Sebelumnya, Coki Pardede telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Setelah itu, pemilik nama asli Reza Pardede ini lantas meminta maaf kepada keluarga, manajemen dan penggemar atas perbuatan haram yang dilakukannya.
“Mohon bersabar dulu karena akan agak sedikit tertunda untuk teman-teman nikmati karena ada urusan yang lebih penting yaitu kesembuhan saya dari adiksi terhadap obat-obatan terlarang,” katanya dikutip dari PMJ News.
Baca Juga: Sering Bikin Konten Bareng Coki Pardede, Tretan Muslim: tapi Saya Nggak Akrab Sama Dia
Coki Pardede menerangkan bahwa tindakannya yaitu mengonsumsi narkoba adalah hal yang tidak benar dan hanya menimbulkan kerugian dalam kehidupan.***