Kelompok HAM Minta Justin Bieber Batalkan Konsernya di Arab Saudi

12 November 2021, 15:00 WIB
Penyanyi ternama Justin Bieber. /Instagram.com/@justinbieber

PR DEPOK - Kelompok HAM meminta mega bintang asal Kanada Justin Bieber untuk membatalkan konser yang rencananya akan dilaksanakan di Grand Prix Arab Saudi.

Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada Justin Bieber, Human Rights Foundation (HRF) menyoroti tindakan keras Arab Saudi terhadap para pembangkang, aktivis hak-hak perempuan, dan anggota komunitas LGBTQ.

Kelompok HAM itu meminta Justin Bieber untuk menunjukkan sikap tentang keadilan sosial tidak sejalan dengan tindakan kerajaan Arab Saudi.

Baca Juga: Olivia Nathania Upayakan Penangguhan Penanganan, Kuasa Hukum: Kami Ada Jaminan dari Nia Daniaty

Album terbaru Bieber, Justice, yang dirilis awal tahun ini, sebagian dimaksudkan sebagai simbol dukungan untuk Black Lives Matter dan gerakan keadilan sosial lainnya.

Dengan lebih dari 200 juta pengikut di Instagram saja, Justin Bieber memiliki pengaruh yang sangat besar.

"Ini akan menjadi bencana bagi Justin Bieber, seorang seniman dengan pengikut global yang luas dan diidolakan oleh jutaan orang"

Baca Juga: Butuh Pemain Muda, Thomas Tuchel Akan Datangkan Bek Berusia 23 Tahun Januari Mendatang

"Digunakan sebagai pion oleh rezim pembunuh Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman," kata Presiden HRF Celine Assaf-Boustani sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Jumat, 12 November 2021.

Presiden kelompok HAM itu juga menambahkan bahwa pembatalan konser akan menjadi simbol solidaritas dengan penderitaan rakyat Arab Saudi.

HRF juga mengingatkan Bieber tentang insiden serupa sebelumnya pada 2019, ketika rapper Nicki Minaj dijadwalkan tampil di Arab Saudi.

Baca Juga: Ducati Akui Tak Pernah Beri Pernyataan Insiden WSBK Mandalika, Gubernur NTB: Hati-hati Memviralkan Sesuatu

Pada saat itu, Minaj membatalkan penampilannya menyusul surat serupa dari HRF.

Selain Justin Bieber, Grand Prix Arab Saudi memiliki barisan bintang untuk konser setelah balapan termasuk Jason Derulo, ASAP Rocky, dan David Guetta.

Sebelumnya, sebuah konser rapper Kuba-Amerika Pitbull di Riyadh, Arab Saudi, pada Oktober lalu telah memicu reaksi keras di media sosial atas pelanggaran HAM di kerajaan Arab Saudi serta keterlibatannya dalam perang di Yaman.

Baca Juga: Ikut Sindir Puan Maharani yang Tanam Padi Saat Turun Hujan, Fadli Zon: Belum Belajar Pencitraan 4.0?

Banyak orang menggunakan video konser untuk menyoroti pelanggaran HAM di negara itu, membandingkannya dengan kurangnya kebebasan yang diberikan oleh para pembangkang, aktivis, dan kritikus.

Arab Saudi telah lama dituduh menutupi pelanggaran, dengan menjadi tuan rumah acara olahraga dan hiburan dalam upaya untuk meningkatkan citranya, terutama setelah pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi pada 2018.

Kerajaan telah menjadi tuan rumah beberapa acara olahraga internasional, termasuk gulat, sepak bola, dan tinju kelas berat dunia dalam beberapa tahun terakhir, dalam upaya untuk mendiversifikasi ekonomi sebagai bagian dari strategi Saudi Vision 2030.

Baca Juga: Persiraja Banda Aceh Bertekad Tampil Lebih Baik pada Seri Ketiga BRI Liga 1 Indonesia 2021

Sejumlah organisasi HAM telah menyerukan agar acara-acara seperti itu diboikot selama tindakan keras terhadap para aktivis dan pembangkang politik terus berlanjut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Middle East Eye

Tags

Terkini

Terpopuler