PR DEPOK - Musisi kondang Anji menceritakan pengalamannya ketika menjalani rehabilitasi akibat mengkonsumsi narkoba.
Anji mengungkap pengalaman ketika dirinya berada satu kamar dengan Coki Pardede.
Ia menuturkan, selama satu kamar dengan Coki Pardede, mereka berdua tidak pernah memiliki waktu untuk galau ataupun bersedih.
Baca Juga: 5 Zodiak Ini Dikenal Egois dan Tak Pernah Mengakui Kesalahannya, Virgo dan Scorpio Termasuk?
"Di kamar itu kami nggak ada kesempatan buat bersedih, karena yang lain udah sedih duluan. Yang ini galau, gantian, yang A galau, besoknya yang ini galau, terus 'kami kapan??' Coki gitu kan," ujar Anji, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Tak hanya itu, diungkap suami dari Wina Natalia itu, Coki Pardede sangat berbeda dari citra yang dikenal oleh publik.
Ia mengatakan bahwa Coki Pardede ketika direhabilitasi nampak sangat rapi, dan tidak seperti yang biasanya terlihat di depan umum.
Baca Juga: Jokowi Jajal Sirkuit Mandalika, Fadli Zon: Kapan ke Sintang, 3 Minggu Banjir Belum Surut
"Coki tuh sangat berbeda sama yang kita lihat, kesan yang timbul di media sosial sih. Gue juga ngelihat, gue bilang 'Cok, kok lo beda banget?' Maksudnya rapi, nanti aja deh kalau misalnya dia keluar lo tanya deh," tutur Anji saat menjadi bintang tamu di podcast milik Deddy Corbuzier.
Lebih lanjut, pelantun lagu 'Menunggu Kamu' itu memperkirakan bahwa Coki Pardede akan keluar usai menjalani rehabilitasi selama 3 sampai 6 bulan.
"Gue nggak tahu, dia mungkin 3 sampai 6 bulan. Gue kan 4 bulan kemarin," ujarnya.
Baca Juga: Ungkapan Dani Alves Setelah Kembali ke Barcelona: Saya Tahu Hari Ini akan Tiba
Anji yang kini telah resmi keluar dari rehabilitasi dan kembali ke rumahnya mengakui bahwa ia mendapatkan banyak pelajaran dari pengalamannya tertangkap karena mengkonsumsi narkoba.
Ia mengungkap, dirinya melewati fase penting dalam hidupnya selama berada di tempat rehabilitasi.
Tak hanya bisa lebih menghargai orang lain, Anji mengakui bahwa ia juga bisa lebih mengendalikan dan mengelola emosinya.
"Di situlah fase penting buat hidup gue, gimana cara gue berinteraksi sama orang lain, bertoleransi dengan pemikiran orang lain, dengan pendapat orang lain, gimana cara gue mengelola emosi," terangnya.***