PR DEPOK - Di tengah sakit yang dirasakan, Dorce Gamalama telah menyiapkan segala keperluan jika dirinya meninggal nanti.
Mulai dari kain kafan hingga liang lahat, sudah dipersiapkan dari jauh-jauh hari oleh Dorce Gamalama sebelum dia sakit seperti sekarang.
Selain menyiapkan kain kafan dan liang lahat, dalam suatu kesempatan pelawak berusia 58 tahun tersebut mengaku sudah berpesan pada anak-anaknya agar dia dimakamkan layaknya perempuan.
Baca Juga: Hari Terakhir Bursa Transfer Musim Dingin, Real Madrid Pantau Raheem Sterling
Adapun wasiat pelawak senior berusia 58 tersebut pun mendapat sorotan dari berbagai pihak, tak terkecuali para pendakwah ternama seperti Buya Yahya dan Gus Miftah.
Buya Yahya dan Gus Miftah mengkritik keinginan Dorce Gamalama yang ingin dimakamkan sebagai perempuan.
Menurut mereka, Dorce Gamalama yang lahir sebagai lelaki seharusnya dimakamkan layaknya lelaki bukan perempuan.
Baca Juga: KPPU Tempuh Jalur Hukum Sehubungan dengan Indikasi Adanya Kartel Minyak Goreng
Namun, pernyataan ustaz yang mengomentari soal wasiatnya membuat Dorce Gamalama meradang.
Melalui sebuah video, Dorce meminta agar para pendakwah tersebut tak ikut campur dalam urusan kematiannya, karena menurut dia hal tersebut adalah urusan keluarga.
"Kepada Kyai, ustaz-ustaz yang telah menerangkan keadaan mati saya, siapa yang akan memandikan saya, siapa yang akan mengubur saya, biarkanlah keluarga saya yang nanti akan mengurusnya,” katanya dikutip PikiranRakyat-Depok-com dari Instagram @dg_kcp.
Baca Juga: Merry Minta Izin Numpang Tinggal di Rumah Raffi Ahmad, Suami Nagita Slavina Keberatan: Tahu Diri Lah
Dorce pun mengaku siap jika dirinya harus dimandikan oleh lelaki maupun perempuan.
“Mau kain kafannya 7 lapis, mau 8 lapis saya serahkan kepada yang mengurus, mau perempuan boleh, laki-laki boleh, jadi siapa saja boleh yang memandikan saya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dorce Gamalama meminta agar para kyai memberikan komentar dan himbauan yang baik pada siapapun.
"Jadi kyai-kyai yang sudah terkenal sekalipun, jangan memberikan komentar yang tidak baik, seharusnya Anda memberikan pesan dan juga himbauan kepada siapa pun,
"Karena saya juga hanya manusia biasa, yang punya tanggung jawab untuk hidup dan mati kelaknya,” pungkas Dorce Gamalama.***