PR DEPOK - Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Sri Endras Iswarini mulai buka suara mengenai isi ceramah dari Ustadzah Oki Setiana Dewi yang menyingung soal KDRT yang tengah viral.
Menurut Rini, dirinya sangat menyesalkan ujaran dari ceramah Oki Setiana Dewi yang menganggap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) adalah sebuah aib.
"Kami menyesalkan ada ceramah yang berisi anjuran untuk tidak menceritakan KDRT atau kekerasan terhadap istri (KTI) yang dialami perempuan kepada orang tuanya," ucap Komisioner Komnas Perempuan, Theresia Sri Endras Iswarini dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.
Rini menjelaskan kalau menceritakan masalah rumah tangga menyangkut KDRT kepada orang tua itu bukanlah sebuah aib, malah justru bisa membantu mencari solusi terbaik.
Baca Juga: Keuntungan Menerima KIP Kuliah Merdeka, Salah Satunya Dapat Bantuan Biaya Hidup hingga Rp33,6 Juta
Karena orang tua memiliki banyak pengalaman menarik, sehingga kehadirannya sangat diperlukan.
Selain itu menceritakan aib kepada lembaga perempuan juga bisa membantu korban untuk mendapatkan keadilan.
"Karena orangtua memiliki fungsi untuk memastikan anak perempuannya diperlakukan dengan baik, termasuk membantu menyelesaikan permasalahan rumah tangga," ujarnya.
"Demikian pula ketika perempuan mengakses lembaga layanan atau mengklaim keadilannya. Menceritakan bukan untuk membuka aib, melainkan untuk bersama-sama memutus kekerasan dalam perkawinan," sambungnya.
Menurut data dari Komnas perempuan sejak 2016 hingga sampai 2021 kekerasan dalam berumah tangga telah tercatat 25.841 kasus baik terhadap istri dan anak mulai dari kekerasan seksual, fisik, psikis.
Apalagi dimasa pandemi Covid-19, kasus kekerasan seksual pun mulai sering terjadi bahkan naik secara signifikan.
Baca Juga: Heran Dikepung Helikopter, Warga Suriah Syok Tahu Pemimpin ISIS adalah Tetangga Sendiri
Oleh karena itu UU mengenai penghapusan kekerasan dalam berumah tangga (KDRT) dihadirkan, agar negara dapat melindungi masyarakat dari berbagai tindakan para pelaku kekerasan berumah tangga.***