Dinilai Tak Hargai Sejarah Korea Selatan, Tim Produksi Drama Terbaru Lee Min Minta Maaf

23 April 2020, 10:05 WIB
TIM Produksi "The King: Eternal Monarch" menulis pernyataan maaf atas kontroversi arsitektur drama yang menyerupai kuil Jepang.* /Soompi/

PIKIRAN RAKYAT - Drama Korea "The King: Eternal Monarch" yang dibintangi oleh Lee Min Ho usai dirinya kembali dari wajib militer menuai kontroversi.

Pasalnya, drama yang baru tayang perdana pada 17 April 2020 di Netflix itu mengusung tema dunia fiksi dari kekaisaran Korea yang arsitekturnya dinilai menyerupai kuil Todai-ji di Jepang.

Kontroversi ini muncul di media daring setelah episode perdana "The King: Eternal Monarch" memperlihatkan gambar arsitektur kuil di video pembuka.

Banyak yang berspekulasi jika istana kekaisaran Korea dalam drama itu dipengaruhi oleh Jepang.

Baca Juga: Kini WhatsApp Bisa Video Call Lebih dari 4 Orang, Simak Syaratnya 

Bangunan lain yang diduga menginspirasi adalah kuil Jepang Kofuku-ji.

Beberapa penonton juga melihat kesamaan di Segel Kekaisaran antara Kekaisaran Korea Fiksi dengan Kekaisaran Jepang yang nyata adanya.

Kemiripan arsitektur kuil ini lah yang menjadi pemicu munculnya kontroversi terhadap tayangan drama terbaru Lee Min Ho, pasalnya, Korea dan Jepang memiliki sejarah konflik panjang.

Hal ini mengingatkan masyarakat Korea akan peristiwa yang terjadi pada abad ketujuh.

Tim produksi di balik drama "The King: Eternal Monarch" meminta maaf dan mengaku akan membuat perubahan pada drama tersebut.

Baca Juga: Ventilator 'Murah' Karya Anak Bangsa Lolos Uji Coba Kemenkes dan Siap Diproduksi Massal 

Dilansir dari Soompi oleh Pikiranrakyat-depok.com, penyataan permintaan maaf itu dibuat mewakili tim Hwa & Dam Pictures.

Dalam pernyataannya, disebutkan bahwa cap atau segel dari Kekaisaran Korea yang ada dalam serial drama tersebut dibuat sebagai representasi konstitusi monarki, di mana Majelis Nasional atau Cabang Eksekutif berpusat di keluarga kekaisaran.

Mereka mengaku menciptakan segel Kekaisaran Korea dengan desain 'bunga plum ganda' di mana bunga dirangkai oleh bunga lain.

Desain itu sama sekali tidak terkait dengan Segel Kekaisaran Jepang.

Sementara, untuk arsitektur pagoda kayu, mereka menyatakan bahwa pagoda kayu itu terbuat dari lima tingkat Baekje.

Baca Juga: Usai Pemantauan Hilal Sore Nanti, Kemenag Akan Tayangkan Sidang Isbat secara Daring 

"Kami berharap bahwa kami tidak akan menimbulkan kesalahpahaman dengan merancang bangunan kayu fiksi dengan menciptakan kembali pagoda kayu yang terlihat dalam catatan sejarah," tulis tim produksi.

Namun, untuk pagoda kayu dua tingkat, mereka menggunakan fitur kuil Buddha Korea dan istana kerajaan Tiongkok sebagai acuan dalam membuat pagoda kayu versi dunia fiksi di drama "The King: Eternal Monarch".

"Kami telah memverifikasi bahwa beberapa fitur kuil Jepang digunakan. Itu jelas kesalahan kami, tidak peduli alasannya, karena kami tidak memperhatikan setiap detail dalam proses mendesain dunia fiksi Kekaisaran Korea, dan kami dengan tulus meminta maaf," tutur tim produksi dalam suratnya.

Baca Juga: Dikenal Seru Orangnya, Simak 4 Zodiak yang Cocok Jalin Hubungan dengan Gemini 

Tim produksi mengaku akan memperbaiki kesalahan tersebut, mereka juga memastikan bahwa penonton tidak akan merasa terganggu dengan kontroversi bangunan arsitektur ini di episode tiga dan seterunya.

Bukan hanya menyampaikan permintaan maaf, tim produksi juga mengaku akan memperbaiki isi video yang telah tayang dan bisa ditonton berulang kali di Netflix.

"Kami sekali lagi meminta maaf, dan kami akan mencoba yang terbaik untuk membuat drama berkualitas tinggi," ucap tim produksi menutup surat permintaan maafnya.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Soompi dan Berbagai Sumber.

Tags

Terkini

Terpopuler