PR DEPOK - Pegawai Bea Cukai yakni Widy Heriyanto yang sebut netizen 'bacot' sempat jadi sorotan.
Sebelumnya, seorang netizen di Twitter melaporkan pegawai Bea Cukai Widy Heriyanto yang menyebut 'bacot' tersebut kepada Staf Khusus Menteri Keuangan (Menkeu) Bidang Komunikasi Strategis yakni Yustinus Pratowo.
Kris Antoni sempat mempertanyakan soal respon yang dianggap kurang pantas terkait keluhannya tentang pajak necuk mencapai Rp1 juta atas kemenangan dalam Flash Game Summit di San Francisco di akun Twitternya.
Baca Juga: Khas Pangandaran, Berikut 7 Ide Menu Buka Puasa Ramadhan 2023
Hal tersebut setelah Widy mengomentari dengan menyebut kata 'bacot'.
"Sebelum lo ngetwit belajar dulu deh ketentuan impor gimana, kalo gini lu kelihatan bacot tapi minim literasi," tulis akun Twitter @wadawidy dikutip PikiranRakyatDepok.com.
"Apakah seperti ini seharusnya seorang petugas @beacukaiRI @KemenkeuRI berprilaku? Saya harap arogansi semacam ini hanya “oknum” dan tidak dibiarkan merajalela," tulis akun Twitter @kerissakti dalam laporannya.
Baca Juga: Ungkap Penyebab Terjadinya Hujan Es di Pekanbaru, BMKG Ingatkan Potensi Bencana Susulan
Postingan tersebut memperoleh 9.384 like akun Twitter dan 3.608 retweet pengguna Twitter.
Netizen lainnya kemudian meneruskan soal cuitan-cuitan tersebut dengan mention Twitter @pastow.
Prastowo Yustinus selanjutnya merespon keluhan netizen tersebut untuk nantinya dikoordinasikan.
Baca Juga: Cuitan Widy Diduga Pegawai Bea Cukai Jadi Sorotan Pasca Sebut 'Babu' dan 'Bacot'
"Kami monitor dan koordinasikan," tulis akun Twitter @prastow.
Sebagai informasi, postingan Widy Heriyanto di akun Twitternya yakni @wadawidy tersebut kini sudah dihapus.
Akun Twitternya pun kini sudah dikunci bersamaan dengan terhapus nya postingan tersebut.
Baca Juga: Daftar Drama, Film, Variety Show, dan Anime di VIU, Tayang Hari Ini 26 Maret 2023
Selain itu, diketahui akun Linkedin Widy Heriyanto juga telah dihapus dan tidak bisa diakses lagi oleh publik.
Namun berbedar juga permintaan maaf yang disampaikan Widy untuk banyak pihak.***