PR DEPOK – Kepolisian Indonesia bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Indonesia sedang berusaha untuk mencegah praktik judi online di Indonesia. Salah satu cara judi online makin mudah diketahui adalah dengan promosi dari influencer dan artis.
Dengan melakukan promosi melalui influencer dan artis, pelaku praktik judi online mudah untuk mencapai para calon pemain untuk menguras duit mereka. kini salah satu artis dan influencer Indonesia kembali dipanggil mengenai promosi judi online.
Berdasarakan informasi yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News, Penyidik Dittipidsiber Bareskrim Polri segera melakukan pemanggilan terhadap artis Wulan Guritno. Pemanggilan mengenai sebuah video.
Polisi telah menemukan salah satu video lama yang berada di media social, bahwa Wulan Guritno melakukan promosi judi online.
Baca Juga: Penyebab Bansos PKH Tahap 3 2023 Tak Kunjung Cair
Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar, menyebutkan pada saat ini pemanggilan Wulan Guritno hanya untuk dimintai keterangan. Supaya bisa diklarifikasi apakah pada video tersebut memiliki unsur pidana.
"Kami akan melakukan klarifikasi, kita panggil yang bersangkutan seperti tadi disampaikan. Kita lihat unsur-unsurnya terpenuhi atau tidak," kata Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Pol Adi Vivid Agustiadi Bachtiar.
Sebelumnya Bareskrim Polri telah melakukan penyelidikan pada website yang diduga judi online. Bahwa website tersebut yang dipromosikan oleh Wulan Guritno, dibuat pada tahun 2020 dan hingga saat ini masih aktif.
Oleh karena itu Bareskrim Polri tidak pernah untuk para public figur seperti YouTuber, Influencer dan juga Selebgram. Agar tidak menerima segala jenis kontrak yang meminta untuk mempromosikan judi online, pelajari terlebih dahulu apa yang dipromosikan.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Gudeg Ternama dan Maknyus di Solo Jawa Tengah, di Sini Lokasinya
"Saya sudah tegas mengatakan, kepada teman-teman influencer, artis-artis, selebgram, untuk setop saat ini juga untuk mempromosikan judi online," ucap Adi Vivid.
Hingga saat ini judi online yang akhirnya menjadi korban penipuan online dari pinjaman online, bukan hanya menjadi masalah di Indonesia namun di Asia Tenggara. Di Myanmar saja sebanyak 120 ribu orang menjadi korban.
Dimana mereka diancam keselamatan dan keamanan mereka, banyak korban yang disiksa hingga diberikan hukuman yang sangat kejam dan tidak manusiawi.***