UAH Tanggapi Kontroversi Film Kiblat yang Dibintangi Ria Ricis: Harus Ada Nilai Moral Bukan Hanya Keuntungan

26 Maret 2024, 14:08 WIB
Ustadz Adi Hidayat menanggapi kontroversi film Kiblat yang dibintangi oleh Ria Ricis, hingga dilarang tayang oleh MUI.* /DB /Instagram

PR DEPOK - Film Kiblat yang saat ini sedang menjadi kontroversi di Indonesia karena mendapat tanggapan beragam dan sudah dilarang tayang oleh MUI, mendapatkan tanggapan juga dari Pendakwah Ustadz Adi Hidayat.

Ia mengatakan bahwa tanggapan nya terkait film Kiblat yang sedang menjadi perbincangan merupakan tanggapan yang sifatnya masukan untuk para penggiat seni agar menyajikan karya yang lebih mengedukasi.

“Tentu tanggapan ini kita lihat dari sisi positifnya adalah masukan yang mengedukasi setiap baik penggiat seni ataupun kita semua,” ucapnya.

Ustadz Adi Hidayat meminta semua penggiat seni, ustadz-ustadz yang bekerja sama dengan televisi untuk menyajikan konten-konten atau karya yang mengedukasi yang sesuai dengan tuntunan yang bisa dijadikan pedoman.

Baca Juga: Lirik Lagu icantfeelanything oleh NCT DREAM: I Might’ve Been Afraid to be Brave

Ia mengungkapkan bahwa sebuah konten atau film seharusnya mengandung nilai etis dan moral yang mengarahkan kepada kebaikan bukan hanya sekedar mementingkan dari segi keuntungan saja.

“Agar menyajikan berbagai tuntunan yang betul-betul bisa dipedomani yang mengandung nilai etis, mengandung nilai moral, mengedukasi, mengarahkan kepada kebaikan bukan sekedar barangkali mencari peminat ataupun juga penikmat dengan genre tertentu yang justru melahirkan kontroversi,” sambungnya.

Menurutnya, merupakan hal yang sah untuk membuat poster dengan judul yang menarik perhatian untuk memikat para penonton. Namun, hal itu menjadi sesuatu yang berbeda nilainya jika bertentangan dengan nilai moral dan sebuah keyakinan tertentu di masyarakat.

Lebih lanjut, UAH meminta kepada sutradara dan penggiat seni lainnya untuk menyajikan karya yang lebih bagus dengan promosi yang baik untuk memikat para penonton di Indonesia tanpa harus menampilkan hal yang tidak mengandung nilai moral dan etis.

Baca Juga: Tanggal dan Lokasi Penukaran Uang Tunai di Kas Bank Keliling

Hal itu dikarenakan ‘Kiblat’ merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan nilai religius dalam islam yang memiliki makna yang sangat penting dan tidak bisa disalah artikan.

“Hal demikian, sajiannya bertabrakan dengan pemahaman yang telah jamah dimengerti. Bagi umat islam kiblat itu adalah arah untuk sholat, arahnya ke Ka’bah yang gambarannya bukan orang yang dengan posisi tertentu,”ujar Ustadz Adi Hidayat dalam sebuah postingan video Tiktok Kajian Ustadz Adi Hidayat.

Pria kelahiran 1984 itu mengungkapkan bahwa dirinya mensupport para penggiat seni untuk menyajikan film yang bagus dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada para ahlinya sebelum membuat film sehingga dapat mendatangkan manfaat tak hanya untuk penikmat film, tapi juga untuk pembuatnya.

Sebelumnya, MUI telah melarang film Kiblat untuk ditayangkan di bioskop karena telah menimbulkan kontroversi di masyarakat.

Baca Juga: Uang BPNT April 2024 Cair Berapa? Simak Informasi Nominal dan Cara Cek Nama Penerima di Sini

Ketua Bidang Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Cholil Nafis mengatakan bahwa meskipun ia mengaku belum mengetahui isi dari film tersebut namun, poster yang ditampilkan tidak sesuai dengan judul yang menampilkan unsur religi suatu keyakinan tertentu.

Dalam postingan Instagram miliknya Cholil menuliskan perihal film tersebut dan menilai film Kiblat termasuk kampanye hitam terhadap sebuah agama dan tidak kayak untuk tayang.

Menurutnya, perihal film yang mengandung simbol-simbol agama yang sensitif seringkali digunakan oleh pebisnis untuk meraup keuntungan materi semata, dan hal itu harus dilawan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler