“Nah anda mungkin belum pernah ngebawain talkshow satu jam lebih pake masker. Tapi ya sudahlah anggap saja itu memang membantu. Tapi sinetron boleh tidak pakai masker, mantap!,” ujarnya.
Deddy Corbuzier juga mempertanyakan kemungkinan penerapan prokes untuk syuting sinetron lebih baik sehingga aturan yang ditegakkan KPI berbeda-beda.
Baca Juga: Tegaskan Tidak 'Pandang Bulu', Polri Pastikan Laporan Terhadap Novel Baswedan akan Ditindaklanjuti
Lebih lanjut, pria berusia 44 tahun ini mengaku tidak terlalu mempermasalahkan jika memang KPI sudah memastikan hal tersebut.
“Apakah mungkin kalian berpikir bahwa protokol kesehatan mereka lebih baik dibandingkan kita? Saya nggak tahu, atau protokolnya lebih? saya juga nggak tahu. Tapi kalau seandainya memang mereka protokolnya jauh lebih baik dibandingkan kita dan anda sudah mengecek hal tersebut tiap hari, cek dong tiap hari,” ujarnya menambahkan.
Deddy Corbuzier juga menyayangkan jika apa yang ditampilkan dalam sinetron itu menjadi contoh kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Aliansi Mahasiswa UGM: Selamat Jokowi Juara Umum Lomba Ketidaksesuaian Omongan dengan Kenyataan
“Bukankah film atau sinetron itu menggambarkan kehidupan masyarakat. Jadi masyarakat akan melihat, oh ternyata kalau pelukan di jalan, pacaran, gandengan itu boleh gak pake masker. Apakah tidak menghambat kinerja satgas kita juga, atau ada yang spesial, atau gimana?,” ujarnya.
Soal kritikannya tersebut, Deddy Corbuzier mengatakan bukan merasa iri dengan sinetronnya, terlebih dia juga menontonnya. Namun ia hanya ingin tahu mengapa kebijakan untuk program talkshow dan sinetron dibedakan.
“Cuman pengep gitu kalo lu pada tahu bawain talkshow satu, dua jam lebih pake masker. Padahal semua protokolnya udah kita jalanin,” kata Deddy Corbuzier.