Klaim tersebut lah yang akhirnya memicu kemarahan di antara sebagian besar orang di Korea Selatan.
"Apa maksud penempatan produk bibimbap (merek) China ini? Sekarang mereka (China) akan berargumen bahwa bibimbap adalah hidangan China," tulis seorang warga Korea di media sosial, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Korea Times.
"Jika jaringan (tvN) hanya menjual penempatan ke perusahaan China dengan uang cepat, bukankah orang (asing) yang menonton serial ini akan berpikir bibimbap adalah makanan China? Ini adalah masalah serius. Saya tahu uang itu penting tetapi ini sudah terlalu jauh," tulis warga Korea lain.
Meski begitu, sejumlah penonton lain membela tvN atas upayanya untuk menutupi anggaran acara sebesar 20 miliar won atau atau sekira Rp255 miliar.
"Mungkin (tvN) tidak punya pilihan karena perusahaan China memberikan begitu banyak uang untuk membeli penempatan produk (iklan)," tulis warga Korea lain.
Ini bukan pertama kalinya tvN membuat kemarahan penonton Korea meningkat, melalui kesepakatan iklan yang kontroversial dengan perusahaan asal China.
Sebelumnya, serial drama komedi "True Beauty" juga mendapat kecaman karena iklan produk dan merek China yang berlebihan.
Dalam drama tersebut, tvN memasang spanduk perusahaan e-commerce asal China, JD.com di halte bus dan menampilkan karakter di True Beauty yang memakan hot pot instan merek China.***