Baca Juga: Arya Saloka Pemeran Aldebaran Banjir Rezeki, Beli Rumah dan Mobil Tanpa Kredit
"Kita harus marah-marah dulu, kita harus punya koneksi, baru bisa. Itupun akhirnya waktu ibu saya pertama kali masuk rumah sakit mau periksa D-dimer tidak bisa, lab-nya gak support," ujarnya.
dr. Tompi menjelaskan apa yang disampaikannya tersebut bukan dimaksudkan untuk menjelek-jelekkan petugas kesehatan, tapi untuk lebih meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan khususnya di daerah-daerah.
"Di daerah, di luar Jakarta bahkan mungkin di luar Pulau Jawa, fasilitas kesehatan kita masih PR besar negara ini, cukup ibu saya jadi korban, negara kita itu gak sanggup," ucapnya mengkritik.
Baca Juga: Dikabarkan Sedang Dekat, Dimas Ahmad Ajak Chika TikTok Touring Bareng
dr. Tompi pun tak bisa membayangkan jika jumlah pasien Covid-19 semakin membesar, maka negara akan kewalahan menanganinya.
"Jangan sampai kejadian di India terulang di Indonesia, gak akan sanggup negara kita, jumlah dokter kita sedikit, belum lagi insentif yang gak turun-turun, mengakibatkan mereka makin malas bekerja, fasilitas gak mumpuni," bebernya.
Jadi satu-satunya cara, menurut dr. Tompi, supaya kita semua selamat dari pandemi Covid-19 ini adalah semua harus saling bahu membahu dan saling menjaga.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: TNI Dikabarkan Turun Langsung ke Medan Perang Membantu Palestina Melawan Israel
"Gak bisa bodoh amat, mentang-mentang badannya relatif masih kuat, covid survivor karena memang merasa cuma gejala ringan, gak bisa, percaya deh teman-teman, kalau bukan kita saling menjaga, kalau sampai kejadian di India terjadi disini, selesai kita," tutur dia.***