"Abis main gue pulang ke rumah, bokap gue telepon, bini gua bilang 'angkat', gue bilang ngga. Gue tau pasti gue akan dikoreksi tuh," jelas Bepe.
Esok harinya barulah Bambang berani menghubungi sang ayah untuk mendengarkan koreksi atas permainannya tersebut.
Ternyata ayahnya mengoreksi sikap Bambang yang dirasa kurang pantas ketika harus menerima posisi yang tidak sama seperti pada pertandingan biasanya.
"Kalimat pertamanya bikin gue tenang nih 'Wah tadi malam walaupun kalah, kamu main bagus' gitu, tapi 'Kenapa kamu waktu diganti ga mengucapkan terima kasih kepada penonton' itu koreksinya," tutur Bepe.
Meskipun terlihat kecil, namun menurut ayahnya apa pun yang terjadi, penonton datang untuk mendukung pemain jadi mereka harus berterima kasih.
Adapun harapan Bambang untuk pemain sepak bola adalah menyebarkan energi positif kepada penonton yang kerap terbawa suasana atau bahkan emosi ketika menonton pertandingan.
"Salah satu yang sebenarnya pengen gua sebarkan bahwa memang mereka itu bertanding saling otot-ototan, saling takle itu pure karena profesionalisme.
"Setelah itu mereka di tim nasional bareng, ya mereka ngopi bareng, yang di luar yang kadang berkelanjutan," ungkap Bepe.***