Pasalnya, kata Gus Miftah, saking seringnya hujatan dilontarkan pada Atta, suami Aurel itupun sudah menganggap hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa saja.
"Ya karena terlalu seringnya mereka dapat bully-an, jadi ya sudah dianggap biasa saja. Justru kemudian itu yang menjadikan mereka produktif, lebih kreatif. Jadi basic-nya Atta itukan bukan YouTube, basic-nya Atta kan jualan," tutur Gus Miftah.
"Dulu membuat YouTube itu sebagai sarana untuk jualan, dia sendiri tidak menyangka ketika justru YouTube-nya itu menjadi income bagi dia. Lah ternyata di musim pandemi seperti ini, mereka dituntut lebih kreatif jualan, dan ternyata mereka mampu," ujarnya.
Ia lantas meminta agar netizen tak melulu melihat suatu hal dari sisi yang negatif.
Menurutnya, suatu amal disebut riya jika amalan tersebut dipamerkan dengan niat untuk mendapatkan pujian.
Sementara baik Atta maupun Aurel, kata Gus Miftah, sama sekali tidak berniat untuk dipuji.
"Riya atau pamer itu kan satu amal yang kemudian di-publish, di-posting dengan niatan mendapatkan pujian dari orang. Sementara niat mereka bukan untuk dipuji, niat mereka supaya menjadi inspirasi dan motivasi bagi yang lain, salahnya di mana?" tutur sang dai.
Baca Juga: Segera Daftar Bansos Agustus 2021 dan Beras 10 Kilogram di DTKS Kemensos Pakai NIK KTP