Pria yang kini berusia 46 tahun itu pun mengakui bahwa ia banyak menyerap hal-hal negatif dari pergaulannya tersebut.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Berikut 5 Cara Mencegah Kecelakaan Fatal Saat Mengendarai Motor
"Saya seperti spons, saya menyerap semuanya. Sayangnya kebanyakan yang jelek-jeleknya yang diserap," tuturnya bercerita.
Setelah dewasa, Juna pun menyadari bahwa sifat berontak dan marah yang tumbuh dalam dirinya itu diakibatkan kemarahannya terhadap situasi yang terjadi.
Ia menyadari bahwa ada kemarahan dalam dirinya yang merasa tidak tumbuh seperti anak-anak pada umumnya.
Baca Juga: Kedubes AS di Afghanistan Wanti-wanti Warga Amerika Hindari Bandara Kabul
"Akhirnya terkuaklah, secara subsconscious marah kepada situasi keadaan. Karena aku menjadi anak yang berbeda dari anak lain. Tapi setelah menjadi dewasa dan mulai mengerti semua ini. I don't have regrets (tak ada penyesalan)," ujar Chef Juna.***