Ia pun membantah isu bahwa dampak vaksin Covid-19 dapat meningkatkan risiko darah yang mengental, sehingga berakibat pada pecahnya pembuluh darah.
"Kami tidak pernah menerima pasien pasca vaksin itu mengalami stroke, dari beberapa laporan yang kami dapatkan dari teman-teman spesialis syaraf juga tidak ada pasien yang mengalami stroke setelah vaksin,” ujarnya.
dr. Mursyid Bustami menekankan bahwa pihak terkait vaksin sebelumnya juga sudah menyusun SOP terkait vaksinasi Covid-19.
Sementara itu, beberapa penyebab stroke pendarahan otak ada yang bisa dikontrol atau yang tidak bisa dikontrol.
"Kalau yang bisa dikontrol adalah gaya hidup, sementara yang tidak bisa dikontrol ya usia atau misalnya ras, ras kulit hitam jauh lebih berisiko dibanding ras kulit putih," ujarnya.
Maka dari itu, dr. Mursyid mengingatkan agar masyarakat untuk bisa mengenali tanda-tanda dari penyakit stroke melalui metode FAST (wajah terkulai, tangan lemah, sulit bicara, panggil bantuan).
Baca Juga: Puan Maharani Minta Semua Pihak Waspadai Pontensi Gelombang Ketiga Covid-19 di Akhir Tahun
Untuk diketahui, Tukul Arwana saat ini sedang menjalani perawatan di RS PON, Kramat Jati, Kota Jakarta Timur karena stroke akibat pendarahan otak yang ia alami sejak beberapa waktu lalu.
Terkait kondisi Tukul Arwana saat ini, RS PON sejauh ini menolak memberikan penjelasan rinci berhubung kode etik kedokteran.