Soroti Pasokan Semen yang Berlebih pada Masa Pandemi Covid-19, DPR Minta Kaji Ulang

- 26 September 2021, 10:26 WIB
Ilustrasi - Konstruksi pembangunan rumah susun, yang banyak menggunakan semen.
Ilustrasi - Konstruksi pembangunan rumah susun, yang banyak menggunakan semen. /Antara/HO-Kementerian PUPR

PR DEPOK – Fenomena pasokan produksi semen yang berlebih pada masa pandemi Covid-19 mendapat sorotan dari Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno.

Eddy Soeparno menyoroti fenomena pasokan dan produksi semen yang berlebih pada masa pandemi oleh sejumlah industri semen.

Menurutnya, semen merupakan salah satu industri strategis yang sangat penting dalam pembangunan infrastruktur di dalam negeri.

Baca Juga: Cara dan Syarat Daftar Bansos Online Pakai HP agar Dapat PKH dan Kartu Sembako 2021

Ia lantas menyoroti pasokan dan produksi semen yang berlebih, mengingat pada masa pandemi Covid-19 tingkat konsumen justru menurun.

"Yang menjadi persoalan saat ini yaitu terjadinya over supply (kelebihan pasokan) produksi semen, sementara terjadi penurunan konsumsi sebagai imbas dari pandemi," kata Eddy Soeparno dalam rilis di Jakarta, pada Minggu, 26 September 2021 seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Ia memang mengakui bahwa tidak bisa dipungkiri kelebihan pasokan dan produksi semen salah satu faktornya karena penurunan konsumsi semen di tingkat masyarakat akibat imbas pandemi Covid-19.

Baca Juga: Sukses Bawakan Tarian Ratoh Jaroe di Acara Lamarannya, Ria Ricis: Nari Apa Lagi untuk Next Event?

"Over supply produk semen ini sangat signifikan, dikarenakan pembangunan-pembangunan di sektor infrastruktur menurun intensitasnya karena Covid-19," ucap Eddy.

Maka dari itu, Eddy berharap kelebihan pasokan dan produksi semen perlu mendapatkan perhatian dan solusi lebih lanjut dari pemerintah.

Adapun langkah yang perlu diambil terhadap fenomena kelebihan produksi semen di Indonesia adalah dengan mengkaji ulang permasalahan pasokan berlebih dari industri semen.

Baca Juga: KPK Sayangkan Azis Syamsuddin Terjerat Kasus Suap, Firli Bahuri: Sebagai Wakil Rakyat Semestinya Jadi Contoh

Tujuan pengkajian ulang produksi semen ini dimaksudkan agar industri yang padat karya serta padat modal ini bisa bertahan ke depannya dan berkontribusi terhadap pembangunan sektor infrastruktur.

Ia menjelaskan bahwa, kelebihan pasokan semen pada 2020 diperkirakan mencapai 51 juta ton.

Hal ini berdampak juga pada rendahnya utilitas semen, yaitu hanya mencapai 56 persen.

Baca Juga: Pria Asal India Mencoba Berkali-kali Bercerai karena sang Istri Tidak Mandi Setiap Hari

Sementara itu, terkait pembangunan infrastruktur yang sedang digalakkan pemerintah, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku optimistis bahwa pembangunan infrastruktur akan memulihkan ekonomi dari Covid-19 secara lebih kuat.

"Maka dari itu, sangat penting menjadikan investasi infrastruktur agar bisa mengarah kepada pembangunan berkelanjutan," ucap Sri Mulyani dalam D20-LTIC High-Level International Conference.

Menurut Sri Mulyani, investasi infrastruktur berkelanjutan dapat memberikan hasil yang lebih baik pada berbagai sektor, seperti sektor swasta, pemerintah, maupun institusi keuangan.

Baca Juga: Kapal Riset China Diduga Hendak Kuasai SDA Laut Natuna Utara, Said Didu: Sebentar Lagi Dibantah Pejabat Kita

Maka dari itu, dengan investasi berkelanjutan, pemulihan di seluruh Indonesia bisa diseimbangkan antara ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa, untuk Indonesia investasi infrastruktur merupakan fokus untuk menjalani Presidensi G20 pada 2022.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x