Dia mengatakan bahwa setiap set seharusnya memiliki orang yang ditunjuk untuk mengawasi penggunaan senjata api di setiap adegan untuk memastikan bahwa semua senjata dan amunisi dikunci saat tidak digunakan, dan juga memeriksa senjata api sebelum dan sesudah setiap adegan.
Selain itu, wajib diadakan beberapa pengarahan keselamatan harian terlepas dari akan atau tidaknya senjata yang ada di lokasi benar-benar ditembakkan hari itu.
"Orang itu juga harus seorang profesional yang cukup terdidik dan cukup terampil secara teknis untuk menangani senjata api tertentu yang digunakan pada produksi tertentu"
"Senjata seharusnya diperiksa sebelum dan sesudah setiap penggunaan," tuturnya.
Baca Juga: Cara Ubah Nama yang Salah Cetak di KK, Prosesnya Hanya 15 Menit Tanpa Biaya
Senjata api sering kali mampu menembakkan peluru tajam, tetapi juga hanya peluru kosong yang seharusnya digunakan di lokasi syuting.
Namu perbedaan terletak pada proyektilnya. Amunisi langsung dirancang untuk membunuh atau melukai, termasuk sepotong logam yang seharusnya keluar dari pistol saat ditembakkan.
Peluru kosong mungkin bisa memiliki selembar kertas atau kapas, bukan logam.
Sehingga meski blangko memiliki bubuk mesiu, menyalakan mesiu tidak akan mengeluarkan benda keras dari senjata.
Baca Juga: Mengaku Stres, Amanda Manopo Berencana Liburan: Kalau Bisa Besok ke Bali Yah